REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivitas posko terpadu pencarian Lion Air JT 610 di dermaga JICT II Tanjung Priok,Jakarta Utara pada hari ke-11 pencarian mulai terlihat sepi. Tinggal petugas dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) yang masih melakukan evakuasi di lapangan.
Berdasarkan pantauan Antara di Tanjung Priok Jakarta, Kamis (8/11), Basarnas masih mengirimkan sejumlah elemen pencari baik personel dan peralatan ke lokasi jatuhnya pesawat di Tanjung Pakis Karawang, Jawa Barat. Basarnas kembali memperpanjang proses pencarian untuk tiga hari ke depan guna mencari korban yang kemungkinan masih tertinggal serta mencari cockpit voice recorder (CVR) yang hingga saat ini belum juga berhasil ditemukan.
Basarnas mengerahkan tiga kapal yaitu KN SAR Sadewa, KN SAR Drupada, dan KN SAR Basudewa, serta tiga perahu karet, yang semuanya bertolak dari dermaga JICT II pada Kamis pagi. Sementara unsur Basarnas yang terlibat ialah Basarnas Pusat, Basarnas Jakarta, Basarnas Lampung, Basarnas Semarang, Basarnas Bandung, dan Basarnas Special Group (BSG).
Hingga Kamis, total kantong jenazah yang sudah berhasil diangkat Basarnas tim SAR gabungan mencapai 187 kantong. Sedangkan, jumlah personel yang masih terlibat proses evakuasi pada hari ke-11 sebanyak 231 orang, dari yang sebelumnya berjumlah lebih dari 1.300 personel gabungan. Unsur SAR yang masih aktif tersebut terdiri atas Basarnas sebanyak 201 orang dan 30 orang dari Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.
Pencarian dan pengevakuasian korban pesawat Lion Air PK-LQP diperpanjang kembali selama tiga hari ke depan. Perpanjangan kali ini hanya berlaku bagi tim Badan SAR Nasional (Basarnas).
"Setelah kami kembali melakukan peninjauan kami rapat dengan staf kami, evaluasi dengan beberapa masukan dari lapangan. Kami memutuskan untuk operasi evakuasi pencarian korban ini kami perpanjang tiga hari khusus untuk tim Basarnas," ujar Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi, di Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (7/11).
Keluarga korban Lion Air JT 610 memohon agar tim Basarnas dapat melanjutkan proses evakuasi hingga identifikasi tuntas. Hingga hari ini, Rabu (7/11), Rumah Sakit Polri Said Sukanto telah menerima 185 kantong jenazah dengan 44 jenazah teridentifikasi dari total 189 penumpang dan awak kabin.
"Kami berharap kepada tim Basarnas, khususnya Presiden Joko Widodo untuk bisa melanjutkan pencarian sampai semua ditemukan. Kami mohon, paling tidak jenazah dapat ditemukan dan teridentifikasi identitasnya sehingga bisa dikebumikan," ujar Dodi sambil terisak ditemani keluarga korban lainnya di Rumah Sakit Polri Said Sukanto, Jakarta Timur, Rabu (7/11).