Kamis 08 Nov 2018 15:44 WIB

KPAI Prihatin Pembalut Wanita Dijadikan Alat untuk Mabuk

Temuan para remaja ini termasuk kelompok eksperimen psikotropika.

Rep: Mabruroh/ Red: Andi Nur Aminah
Dua anak ditemukan tak sadar tengah mabuk (ilustrasi)
Foto: dinsosdki.net
Dua anak ditemukan tak sadar tengah mabuk (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengaku prihatin atas maraknya tren mabuk menggunakan rebusan pembalut wanita. Ditambah lagi tren tersebut menyasar kalangan remaja.

"KPAI merasa sangat prihatin dengan semakin banyaknya kasus ditemukan anak-anak yang meminum rebusan pembalut ini," kata Komisioner KPAI bidang Kesehatan dan NAPZA, Sitti Habibah dalam keterangan tertulis pada Kamis (8/11).

Ia berujar, mabuk dengan air rebusan pembalut bukan kali pertama terjadi pada 2018 ini. Kasus tersebut berdasarkan temuan KPAI telah ada sejak munculnya penyalahgunaan PCC 2017 lalu. Hanya saja masih dalam jumlah yang relatif kecil.

Kini dia mengatakan, hal tersebut menjadi trend semenjak anak-anak remaja tersebut mempelajarinya melalui internet. Mereka mencoba-coba membuat beberapa varian baru. Dari racikan coba-coba inilah tren nge-fly rebusan pembalut muncul.