Kamis 08 Nov 2018 22:19 WIB

Dompet Dhuafa Konsisten Melayani Masyarakat

Banyak program kemanusiaan yang dilakukan DD menyentuh ke berbagai lapisan masyarakat

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Friska Yolanda
Dompet Dhuafa membangun masjid darurat untuk pengungsi korban gempa bumi, likuifaksi dan tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Foto: Dok Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa membangun masjid darurat untuk pengungsi korban gempa bumi, likuifaksi dan tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anugerah Syariah Republika (ASR) 2018 kembali digelar. ASR akan memberikan penghargaan kepada segenap tokoh ekonomi syariah dan institusi keuangan syariah dari perbankan, keuangan nonperbankan, asuransi, financial technology (fintech), multifinance, lembaga filantropi, tujuan wisata halal terfavorit. Salah satunya, Dhompet Dhuafa (DD).

Dompet Dhuafa (DD) adalah salah satu lembaga filantropi yang menerima penghargaan ASR tahun ini kategori The Best Philanthropy Institution. Lembaga ini resmi berdiri pada 2 Juli 1993 dengan nama Yayasan Dhompet Dhuafa Republika. Berbagai program kemanusiaan mulai skala lokal, nasional hingga Internasional konsisten dilakukan hingga sekarang.

Berdirinya DD tak lepas dari Harian Republika itu sendiri. Sebelum resmi didirikan, pada 1993, pimpinan redaksi republika kala itu, Parni Hadi bertanya tentang gaji atau honor guru kepada Corp Dakwah Pedesaan (CDP) ketika sedang makan di restoran Bambu Kuning, Yogyakarta usai acara promosi Harian Republika di Stadion Kridosono.

Mendengar penjelasan CDP tentang gaji guru yang hanya Rp 6.000 per bulan, Parni pun tergerak hatinya untuk bergerak mencarikan solusi agar mereka (guru) mendapatkan gaji layak. Keinginan tersebut pun disambut baik oleh almarhum KH Zainuddin MZ yang juga ikut dalam bincang-bincang tersebut. Peristiwa tersebut yang menjadi latar belakang berdirinya DD.

Kini usianya sudah menginjak 25 tahun. Banyak program kemanusiaan yang dilakukannya serta menyentuh ke berbagai lapisan masyarakat.  Ada lima fokus program dari DD, pertama kesehatan. Program kesehatan ini terdiri dari Layanan Kesehatan Cuma-Cuma. Pembiayaan ini diperoleh dari pengelolaan dana sosial masyarakat seperti  zakat, infak, sedekah dan wakaf serta dana sosial perusahaan.

Lalu DD juga memiliki rumah sehat terpadu untuk memenuhi akses kesehatan masyarakat yang kurang mampu. Karenanya beberapa rumah sakit didirikan dan rumah-rumah sehat, seperti di Rumah Sehat Masjid Sunda Kelapa.

Kedua, program pendidikan. DD memberikan beasiswa kepada siswa unggul namun tidak mempunyai kemampuan secara biaya. Kendati demikian, layanan tetap diberikan dengan baik didukung fasilitas yang memadasi. Lulusannya pun banyak yang berprestasi. Di program pendidikan juga terdapat program untuk guru dan sekolah.

Ketiga, program ekonomi antara lain peternakan, pertanian, UMKM dan Industri kreatif serta  LKMS seperti BMT Center. Keempat DD juga fokus kepada program pengembangan sosial meliputi advokasi buruh migran DD volunter, layanan jenazah gratis, Corp Dai Dompet Dhuafa, pengelolaan bencana, dan program tematik.

Kemudian yang kelima adalah advokasi. Di programnya terdapat IDEAS, yaitu lembaga think thank tentang pembangunan nasional dan kebijakan publik yang memadukan leindonesiaan, keislaman dan kesejahteraan sosial. Selain itu, ada juga pusat bantuan hukum dan pusat belajar antikorupsi. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement