REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Nusa Tenggara Barat (NTB) Abdul Hadi mengatakan, bencana gempa yang melanda Lombok memberikan hikmah besar bagi para pelaku industri perhotelan.
"Mengambil hikmah di balik bencana, saat-saat sepi sekarang, hotel dan restoran persiapkan diri untuk memberikan pelayanan lebih dibanding sebelumnya," ujar Hadi di Mataram, NTB, Kamis (8/11).
PHRI NTB, kata dia, mendukung upaya Kementerian Pariwisata dan pemerintah daerah yang gencar mempromosikan Lombok ke dunia internasional. PHRI NTB juga menyambut positif sejumlah famtrip yang dilakukan dengan mengundang para agen jasa wisata dan media dari daerah lain dan mancanegara melihat langsung kondisi NTB terkini.
"Artinya Kemenpar masuk di saat kita dalam kondisi tidak stabil dari sisi finansial karena gempa," lanjutnya.
Hadi menyampaikan, banyak wisatawan dan agen jasa wisata dari luar negeri yang sebelumnya masih ragu untuk berkunjung ke Lombok pascagempa. Berkat promosi yang terus menerus dilakukan, dia menilai banyak wisatawan yang sudah kembali merencanakan kunjungannya ke Lombok.
"Akhir Desember, saya bertemu langsung, beberapa agen jasa wisata besar yang rencananya akan membawa 150 orang, ada juga yang bawa 200 orang dari Malaysia, mereka sudah yakin Lombok sudah aman," kata dia