Jumat 09 Nov 2018 01:13 WIB

Kesultanan Oman Gelar Pameran Pesan Islam di Praha

Pameran ini sebagai upaya mempromosikan Islam damai di Ceko.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Nashih Nashrullah
Masjid Sultan Qaboos di Muscat, Oman.
Foto: Flickr
Masjid Sultan Qaboos di Muscat, Oman.

REPUBLIKA.CO.ID, PRAHA – Kesultanan Oman menggelar sebuah pameran bertajuk 'Pesan Islam' di Praha, ibu kota Republik Ceko. Pameran yang diselenggarakan  Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Oman bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri Ceko tersebut dibuka sejak Rabu (7/11) dan akan berlanjut hingga akhir November. 

Dilansir di Times of Oman, Kamis (8/11), acara pembukaan diadakan di Kementerian Luar Negeri Republik Ceko di bawah perlindungan Wakil Menteri Ceko Lukas Kaucky. 

Pada kesempatan itu, hadir sejumlah tokoh Ceko, duta besar Arab dan asing, kepala pusat agama, komunitas Arab, akademisi dan sejumlah besar anggota masyarakat Ceko yang diundang. 

Penasihat Ilmiah di Kantor Menteri Wakaf dan Urusan Agama sekaligus Pengawas Umum dari pameran 'Pesan Islam', Mohammed bin Said Al Ma'amari, mengatakan pameran tersebut adalah refleksi keberhasilan dari diplomasi Oman dalam upayanya di dunia. 

Menurut dia, Kesultanan Oman terus berupaya mempromosikan budaya koeksistensi damai, pemahaman, dan harmoni di antara bangsa-bangsa, budaya dan masyarakat, menghormati kesakralan dan hak asasi manusia, penekanan pada nilai-nilai kemanusiaan dan penolakan terhadap ekstremisme, kekerasan, dan kebencian.

Selama konferensi internasional yang diadakan di Praha, ia memaparkan sebuah makalah yang berjudul "Akar dari Hidup Berdampingan di Oman",  mengacu pada standar hidup yang baik dari Sultan dan kebangkitan modern di bawah kepemimpinan Yang Mulia Sultan Qaboos bin Said.

Makalah itu menceritakan dasar Sultan Qaboos mendirikan keadilan, kesetaraan dan nilai-nilai kemanusiaan umum. Al Ma'amari juga menunjukkan warisan budaya Omani, perdagangan dan keterbukaan budaya, komunikasi berdasarkan kepentingan bersama, serta sistem hukum yang menjaga hak dan mencapai martabat manusia.

Pameran tersebut menampilkan lukisan-lukisan dari 'Pesan Islam' dan tentang kehidupan masyarakat di Oman. Di samping itu, terdapat lukisan seni rupa dan kaligrafi, serta beberapa barang antik Oman yang dipamerkan. Adapula gambaran kehidupan umum di masa kesultanan yang lalu dan saat ini. 

Tidak hanya itu, kegiatan ini juga menampilkan pameran elektronik melalui proyektor. Pameran tersebut mencakup semua isi pameran lukisan, dokumenter dalam 18 bahasa, serta dapat diakses dan dilihat melalui sentuhan layar elektronik. 

Di sela-sela pameran, sejumlah buku oman tentang komunikasi budaya dan pendalaman pemahaman umum tentang nilai-nilai kemanusiaan juga disajikan. Hal itu untuk menyoroti kontribusi dan upaya Oman dalam konteks pengetahuan global, budaya dan sains.

Pameran 'Pesan Islam' diluncurkan Kementerian Wakaf dan Urusan Agama pada 2010. Pameran ini telah diadakan di lebih dari 36 negara dan lebih dari 118 kota di seluruh dunia sejauh ini. Kegiatan ini memang bertujuan menyebarkan payung nilai-nilai di antara bangsa-bangsa di dunia. 

Pameran ini telah mendapatkan antusiasme yang kian meningkat dalam komunitas global. Di samping, kegiatan ini telah dikoordinasikan dengan sejumlah organisasi internasional, terutama UNESCO, dan banyak pusat keagamaan yang tertarik untuk menyebarkan nilai-nilai moderat. 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement