Jumat 09 Nov 2018 15:10 WIB

Ini Rahasia Produk BRIsyariah Terus Diminati Masyarakat

BRIsyariah secara aktif membuka akses perbankan syariah kepada seluruh lapisan.

BRIsyariah meraih penghargaan The Most Innovative Sharia Bank, Anugerah Syariah Republika 2018.
Foto: BRIsyariah
BRIsyariah meraih penghargaan The Most Innovative Sharia Bank, Anugerah Syariah Republika 2018.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Pertumbuhan ekonomi syariah terlihat dari meningkatnya lembaga keuangan syariah, tren gaya hidup halal di kalangan masyarakat hingga berkembangnya infrastruktur yang mendukung peran keuangan syariah. Untuk meraup pangsa pasar di Indonesia BRIsyariah terus melakukan inovasi produk. Hasilnya, BRIsyariah meraih penghargaan "The Most Innovative Sharia Bank” di acara Anugerah Syariah Republika (ASR) di Jakarta, Kamis (8/11) lalu.

ASR 2018 adalah kali kedua yang diselenggarakan oleh Republika. Hal ini merupakan apresiasi terhadap pelaku ekonomi syariah yang telah berpartisipasi dalam memajukan perekonomian bangsa. Melalui inovasi produk KPR Sejahtera BRIsyariah iB dan Pembiayaan Mikro, BRIsyariah berhasil menyandang penghargaan sebagai Bank Syariah Paling Inovatif di tahun 2018.

Sejak tahun 2012 BRIsyariah telah dipercaya pemerintah untuk menyalurkan pembiayaan rumah tapak KPR Sejahtera FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan). BRIsyariah telah menyalurkan Rp 2.40 triliun untuk 22.169 unit rumah bagi MBR. BRIsyariah sebagai salah satu bank penyalur KPR Sejahtera FLPP terbesar kedua secara nasional setelah BTN.

"Penyaluran produk KPR Sejahtera BRIsyariah iB dari tahun ke tahun terus meningkat. Jumlah KPR Sejahtera BRIsyariah iB yang disalurkan oleh BRIsyariah terus melejit dari tahun ke tahun,” kata Direktur Operasional BRIsyariah, Wildan di sela acara Anugerah Syariah Republika (ASR) di Jakarta, Kamis.

Dia menjelaskan pihaknya cukup agresif dalam menyalurkan program pemerintah khususnya dalam mensukseskan program sejuta rumah yang telah digaungkan oleh Presiden RI Joko Widodo. Performance KPR Sejahtera BRIsyariah iB setiap tahun terus meningkat.

“Ada penambahan kuota setiap tahun, karena potensinya masih sangat banyak dan kecepatan layanan kepada nasabah dan pengembang, Selain itu masyarakat juga dapat menikmati cicilan bulanan yang sangat murah dan tetap sampai lunas 15 tahun. Masyarakat akan merasa tenang, karena cicilan per bulannya tidak akan naik meskipun harga rumahnya terus meningkat,” ujarnya.

Ia menyebutkan, jumlah penyaluran KPR Sejahtera BRIsyariah iB tahun ini, hingga akhir Oktober 2018 mencapai Rp 840 miliar. Dari jumlah tersebut, dana FLPP (subsidi) Rp 711,72 miliar, sedangkan dana BRIsyariah Rp 128,48 miliar. Jumlah nasabah 6.829 orang.

Kalau dihitung sejak Juli 2012 sampai dengan akhir Oktober 2018, jumlah KPR Sejahtera BRIsyariah iB yang disalurkan secara keseluruhan mencapai Rp 2,40 triliun. Dari jumlah tersebut, porsi dana FLPP Rp 2,03 triliun. “Adapun sisanya merupakan porsi BRIsyariah,” tuturnya.

Jumlah nasabah dalam kurun waktu Juli 2012 - Oktober 2018 mencapai 22.169 orang. Yang menarik, menurut Wildan, tingkat pembiayaan bermasalah (NPF) relatif rendah, yakni rata-rata di bawah satu persen, disamping itu syarat KPR Sejahtera wajib merupakan rumah pertama sehingga nasabah juga lebih menjaganya dan aman dari cicilan bermasalah.

 

Wildan mengemukakan, KPR Sejahtera BRIsyariah iB merupakan salah satu produk BRIsyariah yang ditujukan kepada masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah yang ingin mewujudkan impiannya memiliki hunian tempat tinggal pertama dengan mudah dan murah. KPR Sejahtera BRIsyariah iB mempunyai sejumlah keunggulan. Marginnya lima persen per tahun. Jangka waktu maksimal 15 tahun, bebas premi asuransi, bebas PPN, uang muka ringan minimal lima persen, angsuran terjangkau dan mendapatkan subsidi bantuan uang muka Rp 4 juta per nasabah.

 

KPR Sejahtera BRIsyariah iB saat ini membidik segmen milenial dan nonMuslim. Sekitar 70 persen dari nasabah FLPP BRIsyariah didominasi oleh kaum milenial dan sekitar 13 persennya adalah nonMuslim.

"Alhamdulillah, ini menjadi bukti bahwa KPR Sejahtera BRIsyariah iB telah menjawab kebutuhan para milenial yang dianggap kesulitan untuk membeli rumah perdana yang harganya terus melonjak dari tahun ke tahun," ujar Wildanseperti dalam siaran persnya.

Ini juga merupakan bukti komitmen BRIsyariah dalam mendorong pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia, BRIsyariah secara aktif membuka akses perbankan syariah kepada seluruh lapisan masyarakat serta mendorong literasi keuangan syariah untuk hijrah bersama menuju ethical financing. Melalui servis layanan yang cepat, jumlah nasabah yang memutuskan pembiayaan KPR FLPP nya melalui BRIsyariah terus meningkat.

Ia juga mengatakan, nasabah KPR Sejahtera BRIsyariah Kantor Cabang Pontianak selektif memilih developer yang bagus. Developer tersebut kerja sama dengan BRIsyariah. Hasilnya, rumah yang dibangun, kualitasnya bagus. 

Wildan mengungkapkan, sukses BRIsyariah sebagai Bank Pelaksana penyaluran KPR FLPP tidak terlepas dari hubungan yang baik dengan Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (KEMENPUPERA). BRIsyariah terus melakukan inovasi ke perluasan potensi wilayah kerja dan mengarah ke proses pembiayaan yang dilakukan secara digital.

Ia menyebutkan Top 10 Cabang Penyalur terbesar FLPP per 31 Oktober 2018 adalah BRIsyariah KC Pontianak G. Sulung, KC Cileon Tirtayasa, KC Jambi Hayam Wuruk, KC Kendari A Silondae, dan KC Palembang A. Rivai. Selain itu, KC Banjarmasin A. Yani, KC Pekanbaru A. Ahmad, KC Bekasi Square, KC Bandar Lampung Kedaton dan KC Palangkaraya A. yani.

Pembiayaan mikro BRIsyariah iB

Pembiayaan Mikro BRIsyariah iB juga merupakan salah satu produk unggulan BRIsyariah. BRIsyariah adalah bank syariah pertama di Indonesia yang menjadi penyalur KUR Syariah. Jumlahnya terus meningkat setiap tahun.

“Jumlah nasabah Pembiayaan Mikro BRIsyariah per Desember 2017 mencapai 66.553 orang. Pada Oktober 2018, jumlahnya naik menjadi 80.997 orang,” kata Wildan.

Ia merinci sebagai berikut, jumlah pembiayaan mikro BRIsyariah iB yang disalurkan pada triwulan I tahun 2018 mencapai Rp 501,60 miliar; triwulan II Rp 517,75 miliar, dan triwulan III berjumlah Rp 543,43 miliar.

Pembiayaan mikro BRIsyariah iB dengan plafon Rp 200 juta pada tahun 2018 ditargetkan tumbuh sebesar 27 persen. “Pencapaian target Pembiayaan Mikro BRIsyariah hingga Oktober 2018 adalah 91,7 persen,” ujarnya.

Pencapaian KPR Sejahtera dan Pembiayaan Mikro BRIsyariah iB tidak lepas dari inovasi tak henti yang terus-menerus dilakukan oleh BRIsyariah sejak awal kehadirannya akhir 2008 silam. Ke depannya BRIsyariah akan terus memperbanyak program-program pembiayaan mikro seperti program gebyar margin dan serbu pasar yang tengah berjalan saat ini.

"Kami bersyukur, BRIsyariah dianugerahi award sebagai Bank Syariah Paling Inovatif (The Most Innovative Sharia Bank) 2018,” kata Wildan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement