REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla memberikan pembekalan kepada 22 calon duta besar Indonesia untuk negara lain. Adapun pembekalan tersebut dilakukan secara tertutup di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanantha Christiawan Nasir mengatakan, dalam pengarahan tersebut wakil presiden mendorong para calon diplomat untuk dapat meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan ekspor.
"Bagaimana kita harus mendorong perdagangan di masing masing negara yang ditempati," ujar Arrmanantha, Jumat (9/11).
Selain itu, wakil presiden juga menekankan agar para calon diplomat Indonesia bisa berkontribusi terhadap perdamaian dan menjaga perdamaian. Arrmanantha mengatakan, selama satu pekan terakhir para calon duta besar mendapatkan pembekalan dan pengarahan dari kementerian/lembaga. Antara lain, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Pariwisata Arif Yahya, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Selain itu, beberapa lembaga yang memberikan pembekalan yakni Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU). Arrmanantha mengatakan, tidak ada pesan politik yang disampaikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam pembekalannya. Adapun, wakil presiden menekankan agar para diplomat Indonesia dapat menjaga citra bangsa yang baik di negara luar.
"Justru kita adalah wakil Indonesia dan bukan kita tidak berpolitik, itulah yang ditekankan, kita harus mewakili Indonesia," kata Arrmanantha.