REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Urusan Chelsea dengan Antonio Conte belum selesai. Pelatih berkebangsaan Italia itu melanjutkan pertarungan dengan mantan klubnya.
Teranyar, kubu Conte meminta dana kompensasi sebesar 26 juta euro (Rp 432 miliar) kepada the Blues. Perinciannya 10,4 juta euro adalah gaji yang harus dibayar klub di sisa kontrak. Kemudian 15,6 juta euro sebagai dana tuntutan kerusakan reputasi.
Dalam hal ini, pihak Conte menilai Chelsea tidak menepati perjanjian kerja sama. Perselisihan ini bermula saat musim 2018/2019 baru dimulai. Kala itu eks allenatore Juventus sempat memimpin laga pramusim London Biru.
Sebelum duel resmi dimulai, Chelsea memecatnya. Kontrak yang bersangkutan dengan the Blues masih setahun lagi. Buntut dari hal itu, Conte membawa urusan ini ke ranah pengadilan.
"Pengacara Conte mengerjakan dua kasus terpisah. Pertama dengan pengadilan yang mengatur tenaga kerja, kedua dengan pengadilan arbitrase olahraga (CAS)," demikian laporan yang dikutip dari Sky Sports, Kamis (8/11).
Pihak Chelsea mengusulkan agar kedua pihak menyelesaikan urusan ini di luar pengadilan. Conte menolak usulan tersebut. Manajemen the Blues tak tinggal diam.
Chelsea menyiapkan alibi hukum. Sejumlah kesalahan Conte bakal diungkit andai pertempuran di pengadilan tak terhindarkan. Pertama perilaku sang allenatore ketika berseteru dengan Diego Costa. Sang bomber keluar dari klub dan kini berkostum Atletico Madrid.
Berikutnya, Conte dinilai sering terlambat pada acara-acara yang berhubungan dengan sponsor. Kemudian mantan pelatih tim nasional Italia ini pernah salah memarkir mobil di lokasi bukan parkirannya. Kala itu eks gelandang Juve menuju tempat latihan the Blues. "Chelsea menolak membayar (kompensasi) karena perilaku perilaku Conte selama berada di klub itu," tambah laporan tersebut.
Satu yang pasti, berbelit-belitnya masalah ini, merugikan kedua kubu. Media terus memberitakan nama the Blues. Conte pun sulit mencari klub baru.
Belakangan, arsitek 49 tahun dikaitkan dengan sejumlah tim. Ada Real Madrid dan Manchester United. Peluang ke Madrid lebih besar.
Pasalnya, Los Blancos belum memiliki pelatih tetap. Manajemen masih mempercayakan Santiago Solari sebagai pembesut sementara pasca pemecatan Julen Lopetegui. Solari adalah entrenador Real Madrid Castilla.
Namun tidak mudah menemukan kata sepakat. Klub-klub peminat Conte menghadapi drama masalah sang pelatih dengan Chelsea. Artinya, pemilik baru tokoh Italia itu diharuskan membayar kompensasi gaji yang belum diselesaikan the Blues.
Conte berada di Stamford Bridge sejak 2016. Jika berdasarkan kontrak, ia harusnya angkat kaki pada Juni 2019. Selama di Chelsea ia meraih gelar Liga Primer Inggris, dan trofi Piala FA, masing-masing satu.
Namun Conte merasa disia-siakan. Ia menilai seharusnya klub memecatnya setelah musim 2017/2018 berakhir. Sehingga ia memiliki waktu mencari tim baru.
Sejumlah pelatih pernah mengalami masalah serupa. Jose Mourinho salah satunya. Juru taktik berkebangsaan Portugal dipecat Madrid pada 2013 silam.
Bedanya, tak ada konflik berkepanjangan sesudah pemecatan tersebut. Di tahun yang sama, Mourinho diambil Chelsea. El Real membayar gaji tersisa yang harus diterima the Special One di Santiago Bernabeu hingga kontrak berakhir.