REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Indonesia tampil buruk di laga perdana Piala AFF 2018. Indonesia kalah 0-1 dari tuan rumah Singapura, Jumat (9/11). Gol Singapura tercipta di babak pertama lewat Haris Harun.
Permainan tim nasional Indonesia benar-benar jauh dari apa yang ditampilkan saat Asian Games lalu. Tidak ada permainan bola dari kaki ke kaki. Tidak mampu lolos dari tekanan lawan hingga pergerakan yang efektif.
Indonesia hanya mampu membuat satu kali tendangan ke gawang sepanjang pertandingan. Selain itu, mental pemain juga tidak terjaga. Terbukti dimana Putu Gede mendapatkan kartu merah.
Jalannya Pertandingan
Singapura membuka peluang emas lebih dulu, setelah Ikhsan berhadapan satu lawan satu dengan Andrytani di menit ke-8. Namun Andrytani masih dapat menghalau bola dengan baik.
Indonesia nyaris unggul di menit ke-14. Umpan dari Stefano Lilpaly dari dalam kotak penalti membentur bek Singapura, yang berbelok ke gawang sendri. Namun bola masih membentur tiang gawang.
20 menit pertama Indonesia masih belum bisa menemukan bentuk permainannya. Aliran bola antarpemain belum berjalan dengan baik. Di sisi lain, Singapura memberikan pressing tinggi terhadap pemain Indonesia di lini tengah.
Permainan tak efektif Indonesia akhirnya harus dibayar mahal. Menit ke-36, tuan rumah unggul lebih dulu lewat gol haris Harun. Memanfaatkan bola rebound, Harun yang berada di posisi bebas mampu melepaskan tendangan voli dan menaklukan Andrytani. 1-0 Singapura unggul.
Andrytani melakukan penyelaman gemilang setalah Faris Ramli melakukan tendangan dari jarak dekat di menit ke-39. Skor 1-0 bertahan hingga jeda.
Memasuki babak kedua, SIngapura hampir menggandakan kedudukan. Beruntung tendangan lop dari Faris Ramli tidak membentur mistar gawang di menit ke-50.
Hingga 60 menit bermain, tidak ada satu pun peluang bersih yang didapatkan oleh Indonesia dari skema permainan terbuka.
Indonesia baru memberikan ancaman dari Rizky Pora pada menit ke-74. Rizky melakukan tendangan dari luar kotak penalti, namun tendangannya masih tepat ke arah kiper.
Meski berulang kali gagal, pola permainan Indonesia tetap tak berubah. Indonesia hanya lagi dan lagi mengandalkan kecepatan sayap Febri Haryadi.
Komunikasi antarpemain juga tak berjalan baik. Jarak antarpemain terlalu jauh, tidak ditopang dengan umpan-umpan terukur.
Bukannya menekan lawan, pemain Indonesia justru terpancing emosi oleh pemain Singapura. Dampaknya, Putu Gede terkena kartu kuning kedua di masa injury time.
Skor 1-0 bertahan hingga laga usai.