REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Persaudaraan Alumni 212, Slamet Ma'arif membantah adanya kepentingan terselubung dalam aksi bela tauhid yang diselenggarakan beberapa waktu lalu.
"Enggak kan kita undang semua umat islam, dan kita kan sudah jelas perjuangannya bela tauhid," kata Slamet Ma'arif saat dihubungi Republika, Sabtu (10/11).
Menurutnya, undangan aksi yang tersebar baik di media sosial dan lainnya, jelas bahwa tidak ada embel-embel organisasi apapun yang dibawa saat melakukan aksi. "Sudah jelas instruksinya bawa bendera tauhid, tidak ada embel-embel ormas apapun," ujarnya.
Justru, lanjut Slamet, ia khawatir yang membawa poster atau atribut Hidzbut Tahrir Indonesia (HTI) pada aksi bela tauhid itu bukan mantan anggota HTI. "Kelihatannya memang ada upaya-upaya begitu, disetting seolah-olah disusupi dan sebagainya, kemudian difoto dan diviralkan. Sebenernya ya mereka-mereka juga," kata dia.
Selain itu, ia menegaskan dalam informasi yang tersebar jelas bahwa atribut yang boleh dibawa hanya bendera merah putih dan bendera tauhid. "Bahkan bendera ormas aja nggak boleh," tegas ucapnya.