REPUBLIKA.CO.ID, LECIESTER -- Laga emosional tersaji pada lanjutan Liga Primer Inggris pekan ke-12 antara Leicester City versus Burnley di Stadion King Power, Sabtu (10/11) malam WIB. Partai yang berakhir imbang 0-0 ini diliputi perasaan haru para pemain dan pendukung tuan rumah atas kepergian Presiden Leicester Vichai Srivaddhanaprabha.
Ribuan pendukung berjalan ke stadion dari pusat kota sebelum laga dimulai dengan kehadiran keluarga Vichai dari negara asal Thailand. Aksi mengheningkan cipta untuk menghormati kepergian Vichai dilakukan sebelum kick-off. Pendukung the Foxes pun membentangkan syal bertuliskan 'Selamanya Dalam Hati Kami'.
Partai ini juga menghadirkan tiga mantan manajer Si Rubah, yakni Nigel Pearson, Claudio Ranieri, dan Craig Shakespeare. Setelah itu, putra Vichai berjalan ke tengah lapangan dengan membawa bendera Thailand diiringi dengan teriakan klub dan tangisan para penonton.
Leicester tentu menginginkan kemenangan pada pertandingan ini demi memberikan penghormatan pada Vichai. Namun sayang, skor berakhir imbang 0-0 hingga peluit panjang berbunyi.
Sejak awal, tekanan bertubi sudah mereka lancarkan ke pertahanan Burnley dan menghasilkan satu peluang bagus pada menit tujuh ketika tendangan jarak jauh Ndidi masih melebar tipis dari gawang Joe Hart. Beberapa menit kemudian giliran ada tembakan voli dari Albrighton namun masih bisa dibelokkan arahnya oleh Vokes.
Peluang terbaik Leicester selama babak pertama terjadi pada menit ke-21. Kerjasama apik Pereira dan Albrighton di sisi kanan diakhiri dengan sebuah umpan silang kemudian disambut oleh kepala Ghezzal di depan gawang. Sayang, meski sudah tanpa kawalan, pemain asal Aljazair itu hanya bisa mengarahkan bola mengenai mistar gawang Hart.
Sebuah kesalahan yang dilakukan pemain Burnley tak lama kemudian memberikan kans lagi bagi Leicester. Vardy yang mendapatkan bola langsung memberikan kepada Gray yang muncul dari lini kedua.
Usahanya melewati Long bisa sukses dan membuatnya berhadapan dengan Hart namun ia tidak mampu menaklukkan kiper tim tamu sehingga mentah lagi peluang untuk mencetak gol.
Memasuki babak kedua, Leicester masih sangat bersemangat untuk memberikan segala tekanan ke pertahanan Burnley. Ada kerjasama bagus yang dilakukan Vardy, Gray, dan Albrighton di awal babak yang sekali lagi gagal berbuah gol.
Pada menit ke-61 striker asal Inggris Vardy kembali meneror gawang tim tamu. Sayang, lagi-lagi tembakannya masih meleset dari gawang mistar gawang Joe Hart. Semenit berikutnya, sebuah tandukan dari Evans bisa dimentahkan Hart dan membuat Burnley selamat dari kebobolan.
Hingga peluit panjang berbunyi skor 0-0 tetap bertahan. Hasil ini membuat posisi Leicester tetap bertahan di peringkat ke-10 dengan nilai 17. Sementara Burnley masih berkutat untuk menjauh dari jurang degradasi di tempat ke-16.