Ahad 11 Nov 2018 08:17 WIB

'Surabaya Membara', Sumari: Saya Sudah Larang Anak Saya

Bagus dimakakamkan di kampung halamannya di Jember.

Sejumlah warga mengevakuasi korban yang terjatuh dari viaduk ketika menonton drama kolosal Surabaya Membara di Jalan Pahlawan Surabaya, Jawa Timur, Jumat (9/11/2018). Menurut Kasatreskrim Polrestabes Surabaya sebanyak 10 korban luka-luka dan tiga meninggal dunia usai tertabrak kereta api yang melintas di viaduk.
Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Sejumlah warga mengevakuasi korban yang terjatuh dari viaduk ketika menonton drama kolosal Surabaya Membara di Jalan Pahlawan Surabaya, Jawa Timur, Jumat (9/11/2018). Menurut Kasatreskrim Polrestabes Surabaya sebanyak 10 korban luka-luka dan tiga meninggal dunia usai tertabrak kereta api yang melintas di viaduk.

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Satu korban meninggal dunia dalam insiden drama kolosal "Surabaya Membara" Bagus Ananda (17) dimakamkan di Desa Pondokjoyo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (10/11). Insiden tersebut menyisakan duka mendalam bagi orang tua korban.

"Anak saya dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) di Dusun Pondokrampal, Desa Pondokjoyo, Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember, karena memang keluarga besar ada di Jember," kata ayah Bagus, Sumari di Jember.

Tiga korban yang meninggal dunia saat insiden drama kolosal "Surabaya Membara" adalah Erikawati (9 tahun), warga Jalan Kalimas Surabaya yang dimakamkan di Kabupaten Bangkalan, Madura, Helmi Suryawijaya (13), warga Karang Tembok Surabaya yang dimakamkan di Surabaya, dan Bagus Ananda (17), warga Jalan Ikan Gurami Surabaya dimakamkan di Kabupaten Jember.

Baca juga, Insiden Drama Kolosal di Surabaya, Polda Jatim: Tiga Orang Tewas.

Sumari mengaku sudah melarang anaknya pergi untuk menonton drama kolosal peringatan Hari Pahlawan di kawasan Tugu Pahlawan. Namun Bagus tetap pergi bersama temannya untuk nonton beramai-ramai drama perjuangan Arek-Arek Suroboyo itu.

"Setelah mendapat informasi anak saya menjadi korban, saya mencari ke sejumlah rumah sakit dan menemukan anak saya sudah meninggal dunia. Katanya terjatuh dari atas jembatan rel kereta api," katanya.

Sumari menerima dengan lapang dada insiden yang menyebabkan anaknya meninggal dunia tersebut, meskipun Bagus yang merupakan pelajar SMKN 10 itu merupakan anak kesayangannya karena sering mengikutinya merantau ke sejumlah daerah. "Saya sangat dekat dengan Bagus karena dia anak bungsu, sehingga saya merasa sangat kehilangan," ujarnya lirih.

Peristiwa yang terjadi pada Jumat (9/11) malam menjelang pementasan drama kolosal "Surabaya Membara" dalam rangka memperingati Hari Pahlawan itu mengakibatkan tiga penonton meninggal dunia dan belasan korban lainnya mengalami luka-luka.

Korban terjatuh dari atas viaduk atau jembatan rel kereta api yang ada di atas Jalan Pahlawan Surabaya saat akan menyaksikan drama kolosal yang digelar rutin setiap tahun itu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement