REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film Aruna dan Lidahnya mendapatkan sembilan nominasi di Festival Film Indonesia 2018. Ajang yang juga dijuluki Piala Citra itu mengumumkan deretan nominasi di La Moda, Plaza Indonesia, Jakarta, akhir pekan lalu.
Sinema kedua produksi Palari Films tersebut dinominasikan sebagai kandidat film terbaik. Sineas Edwin yang mengarahkan film mendapat nominasi sutradara terbaik, begitu pula Titien Wattimena sebagai penulis skenario adaptasi terbaik.
Keempat pemeran mendapat masing-masing satu nominasi. Dian Sastrowardoyo, Oka Antara, Hannah Al Rashid, dan Nicholas Saputra dinominasikan sebagai pemeran utama wanita/pria terbaik serta pemeran pendukung wanita/pria terbaik.
Dari ranah produksi, film meraih nominasi penata musik terbaik (Ken Jenie dan Mar Galo) serta penyunting gambar terbaik untuk W Ichwandiardono. Produser film, Meiske Taurisia, menyampaikan rasa syukurnya dengan pencapaian itu.
"Semoga dapat menginspirasi para produser, sutradara, dan pembuat film untuk terus meracik dan meramu film Indonesia dengan berbagai resep kreativitas, keberagaman berpendapat, dan berekspresi," ujarnya.
Meiske dan tim menganggap perolehan nominasi itu sebagai sebuah kebanggaan dan berharap bisa membawa pulang banyak piala. Malam penghargaan Piala Citra 2018 akan digelar di bulan Desember di Jakarta.
Tahun lalu, Palari Films mendapatkan 10 nominasi untuk film Posesif. Rumah produksi membawa pulang tiga Piala Citra untuk Edwin (sutradara terbaik), Putri Marino (pemeran utama wanita terbaik), dan Yayu Unru (pemeran pendukung pria terbaik).
Meski sudah tidak tayang di bioskop, Aruna dan Lidahnya masih diputar di berbagai komunitas dan kampus. Sinema juga bakal tayang di "3rd International Film Festival & Awards Macau" pada 12 Desember.