Ahad 11 Nov 2018 16:01 WIB

Sepekan, Dua Ikan Besar Terdampar di Pantai Selatan Kebumen

Masyarakat yang tahu adanya ikan terdampar, sempat memotong-motong daging hiu.

Rep: Eiyatno/ Red: Agus Yulianto
Seorang bocah berada di dekat bangkai hiu tutul (Rhincodon typus) yang terdampar dan mati. (Ilustrasi)
Foto: M Risyal Hidayat/Antara
Seorang bocah berada di dekat bangkai hiu tutul (Rhincodon typus) yang terdampar dan mati. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  KEBUMEN -- Selama sepekan terakhir, dua ekor ikan besar terdampar di pantai selatan Kabupaten Kebumen. Pada Ahad (4/10), seorang ikan paus sperma dengan panjang 3,7 meter terdampar di Pantai Jogosimo Kecamatan Klirong. Sedangkan pada Jumat (9/11), seekor hiu tutul sepanjang 7 meter terdampar di  Pantai Ayam Putih Kecamatan Buluspesantren.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah, Suharman menerangkan, menyikapi terdamparnya ikan-ikan besar tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan dokter hewan untuk memeriksa bangkai ikan. "Namun bangkai ikan sudah dalam kondisi rusak, sehingga pemeriksaan penyebab terdamparnya ikan menjadi sulit dilakukan," ujarnya, akhir pekan.

Dia menyebutkan, khusus untuk ikan paus sperma yang terdampar, usianya relatif masih muda sekitar 3-4 tahun. "Ikan itu, kemungkinan sudah mati di tengah laut, sekitar 5-6 hari sebelum terdampar ke pantai. Karena itu, saat terdampar di pantai kondisi fisiknya juga sudah rusak," katanya.   

Sementara mengenai ikan hiu tutul yang terdampar, Koordinator Polisi Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah Resort Pemalang-Cilacap Rahmat Hidayat mengatakan, pihaknya sudah berupaya untuk datang langsung ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan. Namun sayangnya, saat tim dari BKSDA tiba di lokasi, sebagian bangkai hewan tersebut sudah dikubur masyarakat.

"Kami memperkirakan, hiu tutul itu terdampar di pantai Kebumen Kamis (8/11) malam, dan baru diketahui Jumat pagi saat nelayan hendak melaut," ujarnya.

Rahmat mengaku, dari pembicaraan dengan pihak pemerintah desa setempat, hiu tutul tersebut terdampar di Pantai Ayam Putih dalam keadaan segar. Masyarakat yang tahu adanya ikan terdampar, sempat memotong-motong daging hiu tersebut, hingga hanya tersisa bagian kepalanya. "Kepala ikan itu, yang kemudian dikubur," katanya.

Rahmat mengaku, menyayangkan kejadian ini, karena ikan Hiu Tutul sebenarnya termasuk ikan yang dilindungi melalui SK Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18/ Kepmen KP/2013 tentang Status Perlindungan Hiu Paus (Rhincodon typus).

Mengenai bangkai ikan paus sperma yang terdampar, Suharman menyebutkan, ada banyak faktor yang mungkin bisa menjadi penyebab kematian ikan tersebut. Antara lain, bisa karena perburuan mangsa atau makanan, karena sakit, atau akibat perburuan manusia. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement