Ahad 11 Nov 2018 20:20 WIB

Banjir di Kabupaten Bandung, Ratusan Warga Mengungsi

Ratusan warga yang mengungsi akibat banjir berasal dari dua kecamatan.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andri Saubani
Sejumlah kendaraan melintasi genangan air yang mulai membanjiri Jalan Anggadireja, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Kamis (8/11).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Sejumlah kendaraan melintasi genangan air yang mulai membanjiri Jalan Anggadireja, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Kamis (8/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung mengungkapkan ratusan warga yang berada di dua kecamatan yaitu Kecamatan Baleendah dan Dayeuhkolot mengungsi di tempat pengungsian yaitu GOR Inkanas dan Shelter di Dayeuhkolot. Hujan deras yang terjadi sejak Rabu (7/11), menyebabkan sungai Citarum meluap ke pemukiman warga dan fasilitas sosial dan fasilitas umum.

Namun, beberapa kali di beberapa titik banjir sempat surut karena hujan turun dengan intensitas yang ringan seperti di Kampung Kaum RW 09, Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot. Sementara, beberapa tempat lainnya masih banjir di antaranya Babakan Leuwi Bandung RW 14, Dayeuhkolot dan Kampung Cigosol, Baleendah dengan ketinggian bervariasi mulai dari 10 cm hingga 70 cm.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung, Sudrajat mengungkapkan, di Kampung Bojong Asih, RW 04 Dayeuhkolot sebanyak 22 Kepala Keluarga (KK) dengan 79 orang jiwa dan 40 balita mengungsi di shelter Dayeuhkolot. Sementara di Kampung Cigosol, Kelurahan Baleendah, Kecamatan Baleendah sebanyak 109 jiwa mengungsi di GOR Inkanas.

“Akses jalan yang belum bisa dilalui kendaraan yaitu jalan Andir-Katapang dengan ketinggian 10 cm hingga 60 cm,” ujarnya kepada Republika, Ahad (11/11). Ia mengajak seluruh masyarakat untuk lebih waspada dan berhati-hati dengan kondisi cuaca yang sudah memasuki penghujan.

Dirinya menambahkan, rumah yang terendam sebanyak 320 rumah, sekolah sembilan unit dan tempat ibadah 25 unit. Ia mengatakan, BPBD Kabupaten Bandung terus melakukan pemantauan dan monitoring terhadap kondisi cuaca yang sering terjadi hujan di sore hari.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung, Akhmad Djohara mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan posko siaga darurat bencana dengan personil sebanyak 50 orang. Mereka di antaranya akan melakukan pemantauan kondisi cuaca di seluruh wilayah setiap hari.

 

“Kita siagakan 50 orang satgas sehingga penanggulangan bencana bisa dilakukan secara cepat untuk meminimalisir dampak resiko bencana kepada masyarakat,” katanya. Menurutnya, beberapa peralatan juga disiapkan terutama menyangkut evakuasi.

Ia pun mengungkapkan menyiapkan perahu dua unit, perahu river boat dua unit, kayak dua unit, perahu alumunium empat unit dan perahu kayu yang sudah terdistribusi ke tiap RW di Baleendah sekitar sepuluh unit. Selain itu, pihaknya segera akan menyiapkan prosedur status siaga darurat banjir dan longsor di Kabupaten Bandung.

“Saat ini kami sedang  proses pada penetapan status siaga darurat bencana banjir dan longsor bersama pihak terkait,” ungkapnya.

Kepala Stasiun Geofisika Bandung, Tony Agus Wijaya mengungkapkan prakiraan cuaca di wilayah Bandung Raya pada (12/11) hingga (13/11) mendatang secara umum berpotensi hujan. Dengan disertai kilat dan intensitas sedang hingga lebat pada siang menuju sore dan malam hari.

“Kami memberikan peringatan dini di pesisir selatan Jawa Barat waspadai potens hujan lebat yang dapat disertai dengan kilat dan petir serta ketinggian gelombang,” ujarnya.

Tony mengungkapkan, pada umumnya pada pagi hari berawan kemudian berlanjut pada siang dan sore hari hingga maam yaitu hujan sedang dan deras. Berdasarkan pantauan, sejak siang hingga sore hari hujan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung dengan intensitas yang ringan hingga lebat.

Tony menambahkan, di wilayah Bandung akan terjadi hujan sedang hingga lebat disertai petir sejak pukul 14.00 WIB dan terus berlangsung hingga pukul 17.00 WIB. Beberapa wilayah diantaraya di Margaasih, Bandung Kulon, Lembang, Kota Bandung, Cikalong Wetan, Cisarua, Ngamprah dan sebagainya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement