REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, enggan mengomentari terkait rekomendasi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tentang siapa Wakil Gubernur (Wagub) DKI yang akan mendampinginya. Menurut dia, selama belum dikeluarkan secara resmi nama-nama calon pendampingnya, ia enggan memberikan pernyataan.
“Saya nggak mau komentar sampai ada resmi nama, tapi pasti saya percaya partai akan mengusulkan nama yang kompeten dan bisa kerja,” ujar Anies saat ditemui usai hadiri perayaan Hari Sungai Ciliwung di Komunitas Ciliwung Condet, Jakarta Timur, Ahad (11/11).
Ia memastikan, pemilihan Wagub DKI akan dipertimbangkan dengan matang, karena DKI Jakarta merupakan wilayah yang menjadi fokus seluruh masyarakat, bahkan seluruh media massa terus menulis terkait ini. “Artinya perhatian publik besar, jadi saya percaya partai akan serius,” jelas Anies.
Berulang kali pula ia jelaskan, kriteria menjadi seorang Wagub DKI Jakarta yang paling penting adalah mau mengikuti pada visi Gubernur DKI Jakarta. Jangan sampai Wagub DKI Jakarta datang kemudian membawa visi sendiri.
“Karena dia bergabung di tengah jalan, jangan bawa peta sendiri, petanya adalah peta yang dibawa Gubernur. Kemudian kalau di Jakarta harus mau kerja keras, jangan tanggung, all out,” tegas mantan menteri pendidikan dan kebudayaan RI itu.
Untuk diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengetahui adanya pertemuan antara partai pengusung yaitu PKS dan Gerindra pada Senin (7/11) sore, untuk membicarakan perihal kursi wagub DKI Jakarta. Dia mengharapkan, hasil yang keluar nanti adalah hasil yang bulat dari kedua belah partai.
Anies menjelaskan, pihaknya sebenarnya telah bersurat kepada kedua pihak partai pengusung untuk segera melakukan pembicaraan mengenai kursi Wagub DKI. Surat itu masing-masing telah dikirimkan pada tanggal 19 Oktober 2018 lalu.
Sehingga, menurut dia, sebelum Dirjen Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melayangkan surat kepadanya, pihaknya telah bersurat kepada kedua partai.
“Kita memang belum bercerita, tapi tanggal 19 Oktober yang lalu Pemprov sudah mengirim surat kepada partai-partai pengusung. Dan di dalamnya prosedur dan lain lain. Dan dari sisi kita sebelum ada surat dari pak dirjen datang, kita sudah mengirimkan ke partai,” jelas Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (5/11).