Senin 12 Nov 2018 06:54 WIB

Pemerintah Myanmar Bersiap Pulangkan Pengungsi Rohingya

Pemulangan kloter pertama akan direncanakan akan dilakukan 15 November mendatang.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Andi Nur Aminah
Pengungsi Rohingya di Bangladesh
Foto: BPMI
Pengungsi Rohingya di Bangladesh

REPUBLIKA.CO.ID, MYANMAR -- Pemerintah Myanmar menyatakan pihaknya sudah siap untuk menerima sekitar 2.000 dari 5.000 Muslim Rohingya yang mengungsi ke Bangladesh. Pemulangan kloter pertama akan direncanakan akan dilakukan pada 15 November mendatang.

Namun, sejumlah 20 pengungsi menyatakan menolak untuk kembali ke wilayah Rakhine Utara, Myanmar. Atas dasar hal tersebut, pemerintah Bangladesh menyatakan tidak akan memaksa siapa pun untuk pergi.

Sementara, PBB menyampaikan bahwa kondisi di lapangan belum aman bagi etnis Rohingya untuk kembali. Hal itu disebabkan masih adanya golongan yang menolak kepulangan mereka. “Kepulangan itu tergantung kondisi negaranya, dapat terjadi atau tidak,” kata Menteri  Kesejahteraan Sosial dan Pemukiman, Win Myat Aye pada suatu konferensi pers, Ahad (11/11) waktu setempat.

Di satu sisi, Win Myat Aye menyapaikan bahwa pemerintah Myanmar harus siap dalam melakukan pemulangan para pengungsi.

Berbanding terbalik dengan pemerintah Myanmar, Komisaris Bantuan dan Repatriasi Bangladesh, Abul Kalam menyampaikan rasa pesimisnya jika pengungsi mulai dikembalikan pada Kamis mendatang. “Kepulangan mereka harus didasari keinginan masing-masing, bukan dipaksa pulang,” ujarnya seperti dilansir Reuters.

Sebelumnya, kedua negara sepakat bahwa pemulangan pengungsi Rohingya akan dimulai pada pertenghan November ini. Hingga saat ini, sebanyak 700 ribu pengungsi Rohingya masih berada di Bangladesh untuk berlindung.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement