REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Merpati Bali mematok target juara kompetisi bola basket wanita tertinggi di Indonesia Srikandi Cup 2018-2019. Merpati cukup yakin bisa jadi yang terbaik. Terlebih, mereka telah menjalani persiapan matang.
Srikandi Cup dimulai pada 26 November dengan seri pertama digelar GOR Merpati, Denpasar, Bali. Lalu, seri kedua di Jakarta (GOR Cempaka Putih atau GOR Rawamangun) pada 11-16 Februari 2019, dan terakhir seri ketiga di GOR Sahabat, Semarang, 1-6 April 2019. Untuk babak play-off dan grand final akan digelar di Pontianak pada akhir April.
Tujuh klub akan ikut serta pada Seri I. Selain Merpati, ada Scorpio Jakarta, GMC Cirebon, Flying Wheel Makassar, Tanago Friesian Jakarta, Tenaga Baru Pontianak, dan Sahabat Semarang. Sayangnya dua klub memilih absen di Srikandi Cup 2018, yakni juara bertahan Surabaya Fever dan Merah-Putih Predator Jakarta. Absennya Fever membuat Merpati Bali diunggulkan menjadi juara Srikandi Cup 2018-2019.
Dalam acara peluncuran Merpati Bali di Peak Store, Pantai Indah Kapuk, Ahad (11/11), pelatih Bambang Asdianto Pribadi mengingatkan skuadnya untuk tetap awas dengan klub lainnya yang tengah berbenah. "Surabaya Fever absen, banyak yang bilang pasti Merpati yang juara. Tapi saya bilang semua tim pasti ingin menjadi juara. Saya pribadi ingin Merpati juara dengan cara yg pantas menjadi juara bukan karena tidak adanya Fever," kata pelatih yang sempat menangani timnas basket putri ini.
Ia menilai persaingan musim ini pasti ketat. Ia mengatakan, pesaing terberat Merpati adalah diri sendiri. Artinya, para pemain harus bisa mengalahkan ego, kontrol permainan mereka, dan respek terhadap lawan.
Senada dengan Asdianto Pribadi, pemilik Merpati Bali, Deddy Setiawan juga ingin melihat timnya menjadi juara Srikandi Cup untuk pertama kalinya. "Tanpa kehadiran Fever, juara saya rasa kewajiban ya bagi Merpati. Tapi sudah pasti semua tim juga berambisi yang sama dan kami tidak boleh lengah sedikit pun," kata Deddy.
Meski diunggulkan jadi juara, Merpati Bali tidak mau terlena. Kapten tim Helena Tumbelaka mengaku akan berusaha mempertahankan level permainan mereka.
"Untuk musim ini target kami juara. Ada ataupun tidak ada Fever, kami selalu harus mampu mempertahankan standar. Kami tidak mau terlena dengan tidak adanya Fever. Merpati merupakan tim yg terus berproses. Pas awal saya gabung, kami finis ketiga, musim lalu kedua, mudah-mudahan musim ini juara," tutur Helena yang berposisi sebagai shooting guard.
Musim ini Merpati Bali mendapat tambahan tiga amunisi baru untuk mengarungi Srikandi Cup 2018-2019 yakni Audy Natazia, Rosi Indah Sukmawati, dan Dian Nariswari.
Sayangnya Srikandi kemungkinan tidak bisa memainkan Dewa Ayu Sriartha akibat cedera ACL. Dora Lovita juga bakal absen. Untungnya Agustin Elya Gradita Retong mungkin bisa comeback musim ini.
Prestasi apik Merpati Bali dalam beberapa musim terakhir membuat mereka mendapatkan beberapa sponsor baru seperti Le Minerale, Gold Gym, Motion Sport dan apparel Peak.
"Kami memilih Merpati Bali karena tidak hanya memiliki fans base yang fanatik, tapi mereka juga berprestasi dan punya program aktifitas basket baik kesekolah, komunitas, fan, dan juga mempunyai visi yang sama dengan kami," ungkap Tjai Eko Cahyadi selalu principal Peak Indonesia.
Daftar Roster Merpati Bali di Srikandi Cup 2018-2019
- Lamia Rasidi
- Ni Luh Rosi Indah Sukmawati
- Agustin Elya Gradita Retong
- Tirsa Cecilia
- Tania Rasidi
- Kadek Pratita Citta Dewi
- Regita Pramesti
- Dewa Ayu Made Sriartha Kusuma Dewi
- Fitria Ramadhani Madjid
- Kadek Sanis Jisanceghi
- I Gusti Agung Ayu Dian Nariswari
- Ni Putu Eka Febiananda
- Clara Ananta
- Husna Aulia Latifah
- Millania Angela
- Dora Lovita
- Helena Tumbelaka
- Thoe Loius