Senin 12 Nov 2018 10:58 WIB

AS Minta Saudi Ikut Tanggung Jawab Hukum Pembunuh Khashoggi

AS juga menyerukan Saudi agar mengakhiri perang Yaman.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Jamal Khashoggi
Foto: Metafora Production via AP
Jamal Khashoggi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengatakan negaranya akan meminta pertanggungjawaban semua pihak yang terlibat dalam pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Hal itu dia sampaikan ketika menjalin pembicaraan via telepon dengan Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS).

"Menteri (Luar Negeri AS) menekankan bahwa AS akan membuat semua yang terlibat dalam pembunuhan Khashoggi bertanggung jawab, dan bahwa Arab Saudi harus melakukan hal yang sama,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan, dikutip laman Daily Sabah, Ahad (11/11).

Pompeo sebelumnya telah mengatakan pembunuhan Khashoggi melanggar norma hukum internasional. Ia pun menyatakan AS sedang meninjau kemungkinan menjatuhkan sanksi kepada mereka yang terlibat dalam pembunuhan tersebut.

Khashoggi dinyatakan hilang saat mendatangi gedung konsulat Saudi di Istanbul, Turki. Setelah penyelidikan berjalan hampir dua pekan setelah kehilangannya, Khashoggi dikonfirmasi dibunuh di dalam gedung konsulat.

Baca juga, Ini Detik-Detik Hilangnya Khashoggi di Konsulat Saudi.

Namun hingga kini jasadnya belum ditemukan. Beredar laporan bahwa para pelaku pembunuhan, telah melenyapkan tubuhnya dengan menggunakan zat asam florida. Saudi sendiri telah menahan 18 orang yang terlibat dalam kasus tersebut.

Selain tentang Khashoggi, saat menghubungi Pangeran MBS, Pompeo turut membahas tentang konflik Yaman. “Pompeo mengulangi seruan AS untuk menghentikan permusuhan dan bagi semua pihak (yang berkonflik) untuk datang ke meja guna merundingkan solusi damai,” ujar Nauert.

Pompeo memang telah menyerukan diakhirinya permusuhan di Yaman. Ia juga telah mendesak koalisi Saudi untuk menghentikan serangan militer ke daerah-daerah berpenduduk sipil.

Perang Yaman telah berlangsung sekitar empat tahun. Hampir 10 ribu orang telah tewas selama masa tersebut. Konflik yang tak kunjung usai menyebabkan Yaman harus mengalami krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement