REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Tanah Abang kembali molor dari target yang ditetapkan, yakni 10 November 2018. Direktur Utama PD Sarana Jaya Yoory C Pinontoan mengatakan ada beberapa pekerjaan yang berjalan lambat dan belum terselesaikan.
"Yang saya lihat kondisinya memang serba tanggung. Yang kemarin tanggal 10, lambat lagi. Padahal kerjanya tinggal sedikit lagi kok," kata Yoory ketika dihubungi wartawan, Senin (12/11).
Yoory berkilah bahwa target itu ditetapkan oleh PD Sarana Jaya. Menurut dia, 10 November merupakan target JPM Tanah Abang akan dibuka sebagian. Adapun pekerjaan yang belum selesai antara lain pemasangan casing dan ramp rambat.
Menurut Yoory, Gubernur DKI Jakarta berpesan agar fasilitas itu segera diselesaikan. Kendati demikian, faktor keamanan harus terus diutamakan. Selain ada penambahan 30 pekerja, proses pembangunan JPM Tanah Abang juga dilakukan 24 jam dalam sehari.
Yoory berpendapat lambatnya proses pembangunan JPM Tanah Abang terjadi karena lokasi pembangunan itu bukan area kosong. Di bawah jembatan terdapat orang yang lalu lalang, sehingga dikhawatirkan ada material yang jatuh.
Yoory menambahkan, hingga saat ini pembangunan JPM Tanah Abang telah mencapai 95-96 persen. "Kita evaluasi hari ini. Nanti kita ada rapat sore kita pengen lihat hasil pekerjaan yang sisa sedikit ini selesai kapan. Harapan saya sih enggak lebih dari bulan November udah selesai," ujar dia.
Sebelumnya, pembangunan JPM Tanah Abang molor dari target awal 15 Oktober dan peresmian 31 Oktober. Direktur Utama (Dirut) PD Sarana Jaya Yoory C Pinontoan mengatakan fasilitas tersebut baru akan selesai 9 November.
"Tanggal 9 itu target penyelesaian kita dari Sarana Jaya. Itu target. Target tuh 9-10 November ini bisa kita selesaikan," kata Yoory ketika dihubungi wartawan, Rabu (7/11).
Pembangunan JPM Tanah Abang dimulai 3 Agustus 2018. Menurut Yoory, fasilitas itu akan memberikan wajah baru di kawasan Sentra Primer Tanah Abang yang merupakan sentral perdagangan terbesar di Asia Tenggara.
Per tanggal 5 November, konstruksi telah selesai dipasang. PD Sarana Jaya masih perlu melakukan proses akhir berupa pengecatan dan pemasangan aksesoris lainnya. Yoory menjelaskan, JPM ini dipastikan terintegrasi dengan Pasar Blok G dan F yang dikelola oleh Perumda Pasar Jaya, Stasiun Kereta Api Tanah Abang yang dikelola PT KAI dan Halte Transjakarta.