REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pemprov Jabar, memiliki berbagai program untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Jabar. Menurut Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, Pemprov Jabar pekan ini, akan berinovasi dengan program layad rawat.
"Kami akan mulai program layad rawat ini di Kota Cirebon. Jadi, semua masyarakat Jabar yang susah ke Puskesmas dan susah ke rumah sakit nanti didatangi langsung oleh dokter-dokter yang dikelola oleh provinsi dan daerah-daerah," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil kepada wartawan di Gedung Sate, Senin (12/11).
Emil mengatakan, program layad rawat ini di Kota Bandung jadi favorit masyarakat. Ia berharap, ke depan semua masyarakat Jabar bisa merasakan layanan ini. Namun, program ini untuk pertama kali akan diluncurkan di Cirebon.
"Program yang bagus-bagus di daerah akan di adaptasi jadi standar se-Jabar. Selain Kota Bandung, di Cianjur ada program yang berhasil sekarang tak ada yang BAB (buang air besar) outdoor sangat berkurang. Cara Cianjur akan di copy ke Jabar," paparnya.
Emil optimistis, kualitas kesehatan di Jabar akan meningkat pesat. Salah satunya, Pemprov Jabar memiliki program zero stunting yang akan dimulai pada 18 November.
"Kami sedang mencari endorse, Ayu Tinting mau jadi endorse. Program ini, dalam 5 tahun kami mengejar nanti stunting jadi hilang di Jabar," katanya.
Emil menjelaskan, program lain yang dibuat oleh Pemprov Jabar adalah adanya inovasi pembangunan rumah sakit di setiap kecamatan. Jadi, tak selalu mengandalkan APBD.
"Karena, di Bogor ada Puskesmas yang dibangun dengan dana zakat, dana wakaf. Mudah-mudahan bisa dipercepat jadi ga melulu mengandalkan APBD," katanya.
Selain itu, kata dia, ada program bus Puskesmas yang saat ini sedang dibuat lebih canggih. "Agar bisa ada tindakan medis di desa-desa. Termasuk, akan ada kendaraaan konseling," katanya.
Emil mengatakan, ia pun pagi hari tadi (Senin, 12/11), memimpin Upacara Hari Kesehatan Nasional yang ke 54. Dalam kesempatan tersebut, ia membacakan sambutan dari Menkes dihari Kesehatan Nasional ke 54. Intinya, mengajak masyarakat menggerakan kesehatan masyarkaat germas.
"Kemudian saya memberikan statisik kemajuan Pa Jokowi-JK terkait pembangunan fasilitas kesehatan," katanya.
Pemerintah, kata dia, telah membangun 750 Puskesmas baru dan memperbaiki 300 an Puskesmas. "Kami berharap semua masyarakat bisa mengutamakan pola preventif hidup sehat ketimbang kuratif atau mengobati," katanya.