REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank CIMB Niaga menyatakan, bisnis kartu kreditnya terus berkembang. Sampai kini, volume transaksi kartu kreditnya pun telah mencapai sekitar Rp 9 triliun.
"Volume transaksinya naik lima persenan secara tahunan. Hanya saja jumlah transaksinya tumbuh sembilan persen year on year (yoy)," ujar Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Lani Darmawan kepada wartawan di Jakarta, Senin, (12/11).
Ia berharap, hingga akhir tahun pertumbuhan jumlah transaksi tersebut bisa bertahan. Bahkan kalau bisa menembus 10 persen.
"Kita lihat market nggak begitu growth (tumbuh). Jadi bisa mengambil transaksi kredit yang portofolionya bagus," ujarnya.
Tahun depan, kata Lani, perseroan berharap volume transaksi kartu kredit bisa meningkat di atas 10 persen. Alasannya, CIMB Niaga pun baru saja meluncurkan kartu kredit khusus perempuan bernama CIMB Niaga Precious Card.
"Produk itu salah satu booster dengan women segmen supaya transaksi volume bisa tumbuh double digit yang sekarang relatif stagnan. Jadi kami harap tahun depan lebih bagus," tutur Lani.
Ia menambahkan, selain adanya CIMB Niaga Precious, faktor pendorong pertumbuhan kartu kredit perseroan tahun depan yakni transaksi online terutama di e-commerce. "Sekarang orang belanja di e-commerce sehingga meningkat secara baik, e-commerce tumbuh di atas 20 persen. Maka itu salah satu yang kita targetkan," tuturnya.
Lebih lanjut, kata dia, rasio kredit bermasalah atau Nonperforming Loan (NPL) kartu kredit CIMB Niaga termasuk salah satu terbaik. Alasannya, bisa terjaga di bawah dua persen per November 2018.
"Saat ini kami pemain kartu kredit terbesar nomor tiga di Indonesia," tambah Lani. Perlu diketahui, total kartu kredit CIMB Niaga sekarang sekitar tiga juta.