Senin 12 Nov 2018 22:29 WIB

Holding Migas Tingkatkan Utilitas Infrastruktur

Holding migas menjadi strategi memperkuat sektor energi nasional.

Red: Dwi Murdaningsih
Direktur Utama PT PGN Tbk, Gigih Prakoso memaparkan tentang proses Holding Migas dan PGN sebagai Subholding Gas kepada pekerja di Kantor PGN Area Batam, Kamis (8/11/2018). Kegiatan Sharing Session ini merupakan bentuk program pengenalan bagi Direksi dan menjadi aktivitas pertama yang dilakukan Gigih di Batam sejak menjadi Direktur Utama PGN per September lalu.
Foto: PGN
Direktur Utama PT PGN Tbk, Gigih Prakoso memaparkan tentang proses Holding Migas dan PGN sebagai Subholding Gas kepada pekerja di Kantor PGN Area Batam, Kamis (8/11/2018). Kegiatan Sharing Session ini merupakan bentuk program pengenalan bagi Direksi dan menjadi aktivitas pertama yang dilakukan Gigih di Batam sejak menjadi Direktur Utama PGN per September lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Gigih Prakoso mengatakan pembentukan holding migas dapat meningkatkan utilitas infrastruktur dan memperkuat rantai pasok migas. Pembentukan Holding Migas, di mana PT Pertamina (Persero) bertindak sebagai induk perusahaan sektor Migas, termasuk PGN, merupakan strategi memperkuat sektor energi nasional.

Ia percaya dengan induk Pertamina, maka entitas usaha milik negara di sektor energi bisa harmonis. "Infrastruktur PGN dan Pertagas jadi satu, seperti pipa transmisi atau distribusinya, itu bisa lebih meningkatkan utilitas serta efisiensi bagi operasional keduanya," kata Gigih.

Integrasi infrastruktur PGN dan Pertagas akan memperkuat portfolio hilir gas. Secara langsung, subholding gas itu menguasai lebih dari 96 persen portofolio hilir gas. Hal itu juga menyukseskan ketercapaian target Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) hingga 2025, di antaranya sebanyak 4,7 juta sambungan rumah tangga baru, 6.302 kilometer pipa hilir, dan 5.437 kilometer pipa hulu.

"Dengan kekuatan tersebut, pelayanan gas bumi untuk semua segmen bisa dinikmati rakyat dari Aceh hingga Papua. Pada akhirnya, visi masa depan adalah menjadikan PGN sebagai pemain bisnis gas yang berskala global, dengan terlebih dulu memperkuat bisnis gas di dalam negeri," kata dia.

Pembentukan holding gas juga merupakan upaya untuk menuntaskan problem membangun kedaulatan energi nasional. Ia menyatakan, gas bumi merupakan sumber energi potensial yang mempunyai prospek cerah. Apalagi, Indonesia masih menyimpan banyak kandungan gas bumi yang belum dieksplorasi sepenuhnya. Namun, pemanfaatan gas bumi belum optimal karena manajemen rantai pasok yang masih lemah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement