REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Bintang muda Paris Saint-Germain (PSG) Kylian Mbappe mengakui jumlah uang yang bereda di level tertinggi sepak bola telah melewati batas kewajaran. Remaja 19 tahun tersebut menjadi pemain termahal kedua sepanjang sejarah, setelah menyelesaikan transfer permanen dari AS Monaco ke PSG dengan nilai 180 juta euro atau setara dengan Rp 3 triliun.
Rekan setim Mbappe, Neymar, menempati urutan pertama sebagai pemain termahal di dunia dengan nilai transfer 222 juta euro atau setara dengan Rp 3,7 triliun. "Itu benar-benar tidak wajar bagi saya yang datang dari keluarga sederhana," kata Mbappe, dikutip dari Four Four Two, Selasa (13/11).
Namun, ketidawajaran baginya berbeda dengan asumsi pasar. Ia menilai, apa yang terjadi dalam sepak bola ini merupakan mekanisme pasar, khususnya dalam dunia sepak bola. Bukan berarti Mbappe menolak fenomena tersebut.
"Saya berada di dalam sistem. Anda harus tahu bagaimana menghormatinya dan bertahan di tempat," ujarnya.
PSG, yang memiliki seumber uang dari Qatar tersebut memang terus dipantau oleh UEFA terkait aturan Financial Fair Play (FFP). Kini, UEFA dilaporkan tengah menginvestigasi pembelian Neymar dan Mbappe. Belum lagi soal transfer Goncalo Guedes senilai 40 juta euro dari Valencia.