REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Mantan perdana menteri Italia tiga periode Silvio Berlusconi kalah dalam pemilihan umum (pemilu) Italia tahun lalu. Pentolan Partai Forza Italia itu kalah dari Partai Lega Nord di pemilu untuk pertama kalinya.
Berlusconi mengatakan, kekalahan itu disebabkan karena penggemar AC Milan yang berjumlah 2,5 orang di Italia tidak lagi memilih partainya.
"Jajak pendapat kami mengatakan penggemar Milan tidak lagi memilih saya (partai saya). Itu sebagai hukuman karena saya menjual I Rossoneri kepada Li (Yong Hong Li)," kata Berlusconi, dikutip dari Football Italia, Selasa (13/11).
Maksud Berlusconi tentang hukuman yang diberikan oleh penggemar Milan karena ia tidak menjual klub kepada orang yang tepat. Terbukti pengusaha asal Cina tersebut menggunakan uang dari hasil utang untuk membeli Milan.
Li pun hanya setahun berkuasa sebagai pemilik Il Diavolo Rosso. Beberapa bulan lalu, Li harus menyerahkan kepemilikan Milan kepada kelompok pengusaha Amerika Serikat Elliot Management.
Berlusconi menyayangkan hilangnya simpati Milanisti kepadanya. Padahal selama 30 tahun menjadi orang nomor satu Milan, Berluconi telah membawa klub berjaya di Eropa, bahkan dunia. Pria berusia 82 tahun itu mengakui di akhir kekuasannya di AC Milan, ia tidak fokus karena waktunya lebih banyak tersita untuk aktivitas kepartaian.
"Saya menjual Milan karena saya tidak bisa lagi menjalankan tugas dengan baik karena banyak beban," ujar Berlusconi.
Saat ini, Berlusconi kembali ke sepak bola. Ia membeli saham klub Monza yang berlaga di Serie C.