REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyatakan, tiga destinasi pariwisata di Provinsi Jawa Barat (Jabar) akan dikembangkan sebagai destinasi kelas dunia. Ketiga destinasi wisata tersebut adalah Kota Bandung, Geopark Ciletuh di Pelabuhanratu, dan Pantai Pangandaran.
"Ketiga destinasi ini masing-masing mempunyai keunggulan yakni sebagai wisata belanja, UNESCO Global Geopark (UGG), dan sebagai destinasi marine tourism dengan beberapa spot surfing kelas dunia," ujar Arief dalam Musrenbang RPJMD Jawa Barat 2018-2023 di Grand Ballroom The Trans Luxury Hotel, Bandung, Selasa (13/11).
Arief menjelaskan, untuk mendukung pengembangan tiga destinasi kelas dunia sebagai unsur penting dalam 3A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibiltas) pariwisata, telah disiapkan dukungan aksesibililitas yang memadai. Khususnya, bandara, pelabuhan, maupun akses jalan tol menuju lokasi.
Selain Bandara Internasional Husein Sastranegara yang memiliki kapasitas 1 juta penumpang, kata dia, Jabar juga didukung dengan Bandara Internasional Kertajati yang mulai beroperasi 24 Mei 2018. Selain itu, sejumlah maskapai antara lain Citilink, Lion Air, Trans Nusa membuka jalur di sana.
Menurut Arief, kedua bandara ini dikelola oleh PT Angkasa Pura 2 (Persero) di mana Bandara Husein Sastranegara berada di peringkat tiga dari total 60 bandara dalam kategori Best Airport by Size dalam survei Airport Service Quality (ASQ) yang dilakukan oleh Airport Council International (ACI) pada tahun 2017 dari 317 bandara.
Sementara itu untuk aksesibilitas jalan darat, kata dia, mulai dibangun jalur Kereta Api (KA) Rancaekek-Tanjungsari sepanjang 11,5 km yang akan terkoneksi dengan pembangunan jalur KA menuju Bandara Internasional Kertajati. Selain itu dibangun jalur KA menuju destinasi unggulan Pantai Pangandaran dari Banjar-Pangandaran-Cijulang sepanjang 82,0 kilometer dan Bandung-Ciwidey 37,8 kilometer.
Bahkan, kata dia, akses jalan tol menuju destinasi Geopark Ciletuh, Palabuhanratu saat ini sedang dibangun jalan tol Bocimi (Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi), sudah uji coba pada Oktober 2018 dan sudah layak digunakan. Untuk mendukung wisata bahari telah disiapkan akses Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang yang sudah dilakukan ground breaking pada akhir Juli 2018 lalu.
"Pelabuhan internasional diproyeksikan akan beroperasi pada 2019 mendatang,” katanya.
Sedangkan untuk mendukung unsur amenitas, kata dia, antara lain dikembangkan nomadic tourism yang dioperasikan oleh pelaku usaha pariwisata untuk glamcamp. Di antaranya, di Rancabali, Orchid Forest Cikole Lembang, dan kawasan wisata Situ Patenggang.
"Tiga destinasi di Jabar yang dikembangkan sebagai destinasi kelas dunia ini kami nilai mempunyai kriteria sebagai destinasi kelas dunia," katanya.
Seperti diketahui, Kota Bandung, menurut poling CNN, terpilih sebagai destinasi wisata favorit di kawasan Asia, berada di posisi ke-4 setelah Bangkok, Seoul, dan Mumbai, dan berada urutan ke-5 se-Asia Pasifik dan urutan ke-21 di dunia terkait pariwisata.
Selain itu Bandung memiliki lokasi wisata belanja antara lain Rumah Mode, Cihampelas, Pasar Baru, Jalan Dago, Jalan Trunojoyo–Sultan Agung, Jalan Riau, Cibaduyut, dan Pasar Gede Bage. Tahun 2017 kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Kota Bandung sebanyak 432.271 wisman, sedangkan pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) 1.431.290 wisnus.
Untuk destinasi Geopark Ciletuh, Pelabuhanratu telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) sehingga memperkuat posisi Indonesia sebagai desinasi wisata UGG selain Gunung Batur, Rinjani, dan Sewu. Semenara itu destinasi Pantai Pangandaran (Batukaras Pangandaran) masuk dalam 10 Ombak Kelas Dunia di Indonesia selain di Pantai Simeulue Aceh, Mentawai, Watukarung Pacitan, Pulau Merah dan G-Land Banyuwangi, Bengkulu, Bali, Lombok, Sumbawa, Lampung, dan Morotai. Hasil poling Tripadvisor memberitahukan bahwa Pangandaran memiliki 5 pantai terbaik yaitu Pantai Pangandaran, Pantai Batu Karas, Pantai Pasir Putih, Pantai Timur Pangandaran, Pantai Madasari, dan Pantai Karang Nini.