REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belanja modal PT Angkasa Pura II mencapai Rp 11 triliun pada tahun depan. Kebutuhan belanja modal sebesar Rp 11 triliun ini untuk seluruh pembiayaan, baik untuk pengembangan usaha, pemeliharaan dan operasi bandara.
"Kami udah susun dialokasi Rp 11 triliun, itu untuk pngembangan usaha, pemeliharaan dan operasi bandara, penambahan dan `upgrade¿ bisnis," kata Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin saat ditemui di Kemenhub, Jakarta, Selasa (13/11).
Dia mengatakan porsi yang paling besar, yaitu untuk pengembangan bandara karena pemerintah, dalam hal ini, Kementerian Perhubungan mengalihkan empat bandara kepada AP II, yaitu Palangkaraya, Bengkulu, Lampung dan Belitung.
"Empat bandara sudah dihitung karena poanya kerja sama pengoperasian, initial capex Rp 2,2-2,5 triliun," katanya.
Selain itu, lanjut dia, belanja modal untuk revitalisasi Terminal 1 dan 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang saay ini tendernya sudah selesai. "Sekarang persiapan untuk kerja," katanya.
Untuk memenuhi kebutuhan belanja modal itu, Awaluddin mengatakan pihaknya akan menerbitkan surat utang. "Kami sedang menungu proses, skema 'commercial loan', dan dana sendiri. Termasuk akan banyak yang akan kerjakan adalah pola 'partnership'. Saya ajak mitra tidak lagi dana sendiri terus," katanya.