Rabu 14 Nov 2018 06:37 WIB

Kali Item Kembali Bau

Sampah juga terlihat ada di atas waring Kali Item

Rep: Sri Handayani/Antara/ Red: Bilal Ramadhan
Nano bubble  generator  terpasang di Kali Item/ Kali Sentiong yang ditutupi jaring di kawasan Wisma  Atlet, Kemayoran Jakarta Pusat, Jumat (5/10).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Nano bubble generator terpasang di Kali Item/ Kali Sentiong yang ditutupi jaring di kawasan Wisma Atlet, Kemayoran Jakarta Pusat, Jumat (5/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kali Sentiong atau kerap dikenal dengan Kali Item yang telah ditutup waring dan diberi sentuhan teknologi nano bubble menjelang pelaksaan Asian Games 2018 lalu kini kembali mengeluarkan bau tak sedap. Hal itu terjadi lantaran volume air dan sampah yang bertambah selama musim penghujan, serta dimatikannya nano bubble.

Ditanya mengenai hal tersebut Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan enggan banyak berkomentar. Ia mengatakan akan memperbaiki kondisi tersebut. "Oh iya? Masa? Nanti diperbaiki lagi," kata Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (13/11).

Masalah bau di Kali Sentiong menjadi pembicaraan publik menjelang pelaksaan Asian Games 2018. Pasalnya, kali itu berada tepat di samping Wisma Atlet. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan berbagai cara untuk menghilangkan bau tersebut. Selain memasang jaring hitam (waring), diaktifkan pula aerator, nano bubble, blower, dan surface aerator di Danau Sunter, tak jauh dari lokasi.

Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menyayangkan hal tersebut. Solusi yang diberikan Pemprov DKI dinilai hanya bersifat sementara dan hanya berlaku saat Asian Games 2018.

Lebih dari itu, saat ini warga DKI Jakarta memerlukan solusi yang sifatnya permanen dan menyeluruh. Hal itu hingga saat ini belum dapat dilakukan oleh Pemprov DKI, padahal anggaran yang disediakan sangat mencukupi. "Duit banyak ngapain susah sih," kata Gembong.

Menurut Gembong, Pemprov DKI Jakarta perlu melakukan pengerukan sungai secepatnya. Hal itu untuk mengurangi endapan lumpur yang ada di dasar sungai yang disebut sebagai sumber bau.

Sebelumnya, Anies mengaku telah memberikan beberapa instruksi sebagai upaya antisipasi banjir di Jakarta. Ia memerintah agar pembangunan drainase dipercepat. Selain itu perlu dilakukan pengerukan sungai dan saluran-saluran air.

Ia juga meminta agar pompa-pompa air yang ada di titik-titik rawan banjir disiapsiagakan. Ia menyebut ada lebih dari 450 pompa yang bekerja dengan baik.

Pihaknya juga akan melakukan rekayasa lalu lintas di tempat-tempat rawan banjir. Terakhir, Pemprov DKI akan melakukan sosialisasi dan simulasi tanggap banjir di tempat-tempat permukiman yang berpotensi terdampak banjir.

Selain bau yang kembali timbul, juga terlihat sampah yang berada di atas waring. Sampah seperti botol plastik, gelas plastik, kaleng, dan bungkus rokok bertebaran di waring yang membentang di atas Kali Item, Kemayoran, Jakarta Pusat pada akhir pekan lalu.

Berdasarkan pantauan di lapangan, beberapa sampah terlihat di permukaan sehingga merusak keelokan waring hitam itu. Hingga pukul 08.45 WIB, tidak ada petugas kebersihan yang membersihkan sampah yang bertebaran di jaring yang membentang di Kali Item itu. Selain itu, beberapa lubang dari ukuran kecil hingga besar juga ditemui pada permukaan waring.

Saiful (45 tahun), seorang seorang warga, meminta agar petugas kebersihan segera membersihkan sampah yang berserakan di atas waring hitam itu. "Ya tidak enak saja dilihat. Sampah pasti tambah banyak di atas waring," kata Saiful.

Nama Kali Item belakangan santer diperbincangkan jelang dimulainya Asian Games 2018. Selain karena warnanya yang pekat, bau busuk yang keluar dari sungai tersebut dikhawatirkan mengganggu para atlet yang tinggal di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat yang berada di sisi kali tersebut.

Menurut salah satu peneliti Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI, Anti Tri Sugiarto, penyebab bau Kali Item adalah bakteri yang dapat hidup tanpa oksigen. Bakteri ini mengeluarkan zat amoniak, sehingga baunya seperti bau septic tank.

Bakteri tersebut, kata Anti, dapat hidup di dalam air karena akumulasi limbah yang mengendap menjadi lumpur. Ketika lumpur itu semakin tinggi, maka zat amoniak yang berasal dari bakteri itu semakin menyebar dan tercium bau busuk yang kerap keluar dari Kali Item.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement