REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Mobil listrik hasil kerja sama PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN (Persero) dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) dan Universitas Budi Luhur (UBL), akan tiba di Medan, Sumut akhir November 2018. Mobil listrik tiba di PLN UID Jakarta Raya pada 9 November untuk melakukan pengisian baterai menggunakan SPLU dan diperkirakan tiba di Medan, Sumut akhir November 2018.
Manager Komunikasi PLN Unit Induk Wilayah Sumut, Rudi Artono di Medan, Rabu (14/11), mengatakan mobil listrik BLITS itu memang melakukan perjalanan keliling nusantara dengan total jarak sekitar 15 ribu kilometer. Menurut Rudi, warga Sumut bisa menyaksikan kedatangan mobil listrik itu di kota-kota yang menjadi lokasi pemberhentian sementara.
Rudi menjelaskan, mobil listrik atau BLITS dan Kasuari itu dipersiapkan untuk mengikuti Reli Dakar selama 7-8 bulan. BLITS merupakan mobil listrik yang secara khusus didesain untuk balap dengan kapasitas dua orang.
Daya tempuh mencapai 300 kilometer dalam sekali pengisian daya baterai 100 kWh dengan menggunakan motor berkapasitas energi 50 kiloWatt. Untuk pengisian daya, katanya membutuhkan waktu 8-10 jam.
Adapun Kasuari sendiri merupakan mobil hybrid dengan komposisi 50 persen tenaga listrik dan 50 persen tenaga diesel berbahan bakar Crude Palm Oil (CPO). Kasuari mampu menempuh jarak 100 -150 km dalam sekali pengisian, dengan daya baterai 60kWh.Pengisian daya mobil itu membutuhkan waktu enam jam.
"BLITS dan Kasuari itu melakukan pengisian baterai dengan menggunakan fasilitas Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) yang disediakan di lahan parkir khusus kendaraan listrik,"katanya.
Rudi menegaskan pengisian baterai di SPLU membuktikan bahwa SPLU sudah siap sebagai infrastruktur pengisian energi listrik untuk mendukung perkembangan kendaraan listrik. "Dengan adanya 3.000 unit SPLU yang sudah diinstalasi oleh PLN di seluruh Indonesia, BLITS dan Kasuari dapat mengunjungi seluruh kota di Indonesia tanpa kendala mencari lokasi 'charging',"ujarnya.
Untuk di Sumut, SPLU sudah ada 14 kawasan seperti Medan, Binjai, Lubuk Pakam dan Gunungsitoli. Dengan total 14 SPLU yang terinstalasi dan akan terus bertambah, PLN siap mendukung kebutuhan masyarakat untuk menggunakan listrik di ruang publik.
SPLU telah resmi diluncurkan sejak Agustus 2016 dan selama ini SPLU digunakan untuk mendukung perekonomian usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dia menjelaskan, SPLU mengadopsi sistem prabayar. Untuk dapat menggunakan SPLU Beji Lintar tersebut, masyarakat perlu mengisi pulsa (stroom) kWh meter dengan membeli token listrik.
Token listrik dibeli melalui Payment Point Online Bank (PPOB), ATM, minimarket, dan lain-lain dengan menyebutkan ID Pelanggan atau nomor kWh meter yang tercantum di SPLU yang akan digunakan. Keberadaan SPLU saat ini juga dapat dengan mudah dicari melalui aplikasi Google Maps dengan kata kunci "SPLU PLN".