Rabu 14 Nov 2018 16:27 WIB

Asosiasi Guru PAI Salurkan Bantuan untuk NTB

Para guru PAI harus cepat bangkit mengingat banyak persoalan yang dihadapi.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Andi Nur Aminah
Pengurus Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) menyalurkan bantuan kepada 200 guru pendidikan agama Islam (PAI) yang terdampak gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB) di Dmax Hotel, Lombok Tengah, NTB, Rabu (14/11).
Foto: Dok: AGPAII
Pengurus Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) menyalurkan bantuan kepada 200 guru pendidikan agama Islam (PAI) yang terdampak gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB) di Dmax Hotel, Lombok Tengah, NTB, Rabu (14/11).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- Pengurus Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) menyalurkan bantuan kepada 200 guru pendidikan agama Islam (PAI) yang terdampak gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB). Bantuan ini diserahkan Sekretaris DPP AGPAII Ahmad Budiman dan disaksikan Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI), Direktorat Jenderal (Ditjen) Kementerian Agama (Kemenag) Rohmat Mulyana di DMax Hotel, Lombok Tengah, NTB, Rabu (14/11).

Sekretaris DPP AGPAII Ahmad Budiman mengatakan, bantuan yang diberikan berupa bantuan laboratorium PAI. Mulai dari proyektor portabel, screen proyektor, sound portabel, dan mikrofon. Budiman menyampaikan, bencana gempa berdampak pada terhambatnya proses belajar mengajar. "Para guru PAI harus cepat bangkit mengingat banyak persoalan yang dihadapi," ujar Budiman saat penyerahan bantuan di Dmax Hotel, Lombok Tengah, Rabu (14/11).

Ia menyampaikan, guru PAI seperti hidup di dua alam, yakni di Kemenag dan juga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud). Hal ini membawa dampak pada pelaksanaan dan adanya hambatan dalam kegiatan belajar mengajar. "Belum lagi guru agama juga seringkali dituntut untuk tidak saja mengajar di kelas, tapi mampu menghidupkan nuansa beragama di sekolah, termasuk aktif juga di lingkungan seperti mushala dan masjid," lanjut Budiman.

Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI), Ditjen Kemenag Rohmat Mulyana Sapdi, berharap para guru agama Islam mampu bangkit dari bencana. "Bencana ini merupakan ujian dari Allah SWT untuk hambanya," kata Rohmat.

Selain penyerahan bantuan, Rohmat juga melantik pengurus AGPAII NTB untuk masa bakti 2018-2023 di bawah kepemimpinan Sulman Haris. Dia berpesan agar pengurus AGPAII NTB bisa memperjuangkan hak-hak yang perlu diperoleh guru PAI.

Dia pun meminta kepada pengurus agar mampu membangun sinergi dengan birokrasi dan menjalankan amanah organisasi dengan tanggung jawab. Rohmat menjelaskan guru PAI punya posisi strategis dan penting dalam dunia pendidikan meski belum banyak diberikan perhatian yang proporsional. "Anggaran bidang PAI juga sangat minim, termasuk juga karena tidak didukung kebijakan memadai. Imbasnya terhadap program dan anggarannya minim," ucap Rohmat.

Rohmat yang baru dilantik menjadi Direktur PAI beberapa bulan lalu mengajak para guru PAI memperjuangkan posisi pendidikan agama Islam di lingkungan pendidikan. "Eksistensi PAI sangat perlu dijaga, bagaimana PAI menjadi sesuatu yang sangat dipentingkan dalam pendidikan di semua level," katanya menambahkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement