Rabu 14 Nov 2018 17:08 WIB

PGN Bangun 4.695 Jaringan Gas Rumah Tangga di Tarakan

Pemasangan jargas Tarakan tersebar di 6 lokasi.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PT PGN Tbk Dilo Seno Widagdo saat menjelaskan Proyek Jaringan Gas Rumah Tangga (Jargas) di Tarakan, Kalimantan Utara kepada Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Archandra Tahar, Rabu (14/11/2018). Dilo menyampaikan jargas di Tarakan akan mengaliri 4.695 sambungan rumah tangga.
Foto: pgn
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PT PGN Tbk Dilo Seno Widagdo saat menjelaskan Proyek Jaringan Gas Rumah Tangga (Jargas) di Tarakan, Kalimantan Utara kepada Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Archandra Tahar, Rabu (14/11/2018). Dilo menyampaikan jargas di Tarakan akan mengaliri 4.695 sambungan rumah tangga.

REPUBLIKA.CO.ID, TARAKAN -- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mendapatkan penugasan dari pemerintah melalui Kementerian ESDM, untuk membangun 4.695 jaringan gas bumi (jargas) rumah tangga di Tarakan, Kalimantan Utara. Proyek yang dibiayai APBN ini ditargetkan selesai akhir 2018.

 

Pemasangan jargas Tarakan tersebar di 6 lokasi. Keenam lokasi tersebut adalah Kp. Enam, Kp Empat, Mamburungan, Mamburungan Timur, Rusunawa dan Perum Khusus. Pembangunan ini merupakan kelanjutan dari program sebelumnya yang dibangun tahun 2016 sebanyak 21.000 SR dan tahun 2010 sebanyak 3.366 SR.

"Seluruh program pembangunan Jargas di Tarakan menggunakan APBN melalui penugasan Pemerintah kepada PGN,” kata Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar, di sela-sela rangkaian kunjungan kerjanya di Tarakan, Rabu (14/11).

 

photo
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PT PGN Tbk Dilo Seno Widagdo saat menjelaskan Proyek Jaringan Gas Rumah Tangga (Jargas) di Tarakan, Kalimantan Utara kepada Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Archandra Tahar, Rabu (14/11).

Proyek jargas Tarakan tahun 2018 ditargetkan rampung dalam waktu 141 hari sejak dimulai pada Agustus lalu. Total investasi proyek senilai Rp 48,5 miliar. Hingga akhir Oktober 2018, pembangunan fisik telah mencapai 23,42 persen. Realisasi itu terbilang cukup cepat, jika mengacu rencana pembangunan yang semestinya baru mencapai 12,52 persen.

 

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Dilo Seno Widagdo menyampaikan jargas di Tarakan akan mengalirkan gas bumi yang berasal dari Pertamina EP dan Medco. Pelayanan tersebut akan menyasar pemukiman hingga Rusunawa. “Dengan tambahan infrastruktur ini, PGN bisa membantu warga Tarakan untuk menikmati pasokan energi yang efisien dan aman,” kata Dilo.

 

Sejak 2009 hingga 2017, Pemerintah telah membangun jargas 236.046 sambungan di 31 kabupaten/kota. Pada tahun ini, Pemerintah akan membangun jargas sebanyak 89.664 sambungan di 18 kabupaten/kota sesuai dengan Kepmen ESDM Nomor 267 K/10/MEM/2018 dan Kepmen ESDM Nomor 268 K/10/MEM/2018, tanggal 25 Januari 2018. Penugasan diberikan kepada PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk.

 

"PGN mendapat tugas membangun jargas dan infrastruktur pendukungnya di Kota Medan 5.656 sambungan, Kabupaten Deli Serdang 5.560 sambungan, Kabupaten Serang 5.043 sambungan, Kota Pasuruan 6.314 sambungan, dan Kabupaten Probolinggo 5.025 sambungan. Selanjutnya, pengembangan jargas oleh PGN di Kabupaten Bogor 5.120 sambungan, Kota Cirebon 3.503 sambungan, dan Kota Tarakan 4.695 sambungan," kata Dilo.

 

Hingga akhir tahun 2018 Pemerintah melalui APBN, total sambungan jargas diperkirakan mencapai 325.710 SR.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement