Rabu 14 Nov 2018 19:07 WIB

Dipercantik, Cirebon akan Jadi Percontohan Pariwisata Jabar

Emil akan mempercantik Alun-alun Kejaksan pada 2019.

Rep: Lilis Handayani/ Red: Dwi Murdaningsih
Pagelaran seni kolosal dalam pembukaan Festival Keraton Nusantara  (FKN) XI yang digelar di Alun-alun Kasepuhan, Kota Cirebon, Sabtu (16/9).
Foto: Republika/Lilis Sri Handayani
Pagelaran seni kolosal dalam pembukaan Festival Keraton Nusantara (FKN) XI yang digelar di Alun-alun Kasepuhan, Kota Cirebon, Sabtu (16/9).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Kota Cirebon akan dipercantik untuk menarik minat kunjungan wisatawan. Daerah itupun akan dijadikan lokasi percontohan pariwisata terbaik di Jawa Barat.

Hal itu diungkapkan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, usai meninjau Alun-alun Kejaksan dan Kantor Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan (BKPP) Wilayah III Jawa Barat, di Kota Cirebon, Rabu (14/11).

"Kota Cirebon akan dijadikan percontohan terbaik pariwisata di Jawa Barat," ujar pria yang biasa disapa Emil itu.

Untuk langkah pertama, Emil akan mempercantik Alun-alun Kejaksan pada 2019 mendatang. Pemprov Jabar bahkan sudah menyediakan anggaran sebesar Rp 15 miliar hingga Rp 20 miliar untuk penataan alun-alun tersebut.

Emil merencanakan, di Alun-alun Kejaksan nanti akan dibuatkan basement karena adanya kebutuhan lahan parkir. Selain itu, alun-alun tersebut juga kemungkinan akan menggunakan rumput sintetis agar tidak mudah rusak.

Tugu proklamasi juga akan diperbesar agar terlihat lebih menonjol dan dihormati. Tidak hanya itu, zona kaki lima juga akan dinaikkan menjadi dua lantai, sehingga bisa dijadikan zona belanja di atasnya.

"Jalan Siliwangi juga akan kita tata," ucap Emil.

Dengan penataan ruas jalan protokol tersebut, Kota Cirebon nantinya bisa memiliki jalan utama seperti Jalan Asia Afrika di Bandung. Trotoar di Jalan Siliwangi akan diperbesar dan bisa dibuatkan tempat duduk untuk warga bersantai.

Tak hanya itu, lanjut Emil, gedung BKPP juga akan dikonsepkan sebagai pusat budaya. Pasalnya, secara SOTK per Januari 2019, gedung tersebut sudah tidak digunakan lagi. Dengan menjadi pusat budaya, maka gedung tersebut bisa menjadi lokasi tari-tarian maupun berbagai macam expo.

Emil mengungkapkan, dalam RPJMD yang sudah ditetapkan, wajah Jabar lima tahun kedepan adalah sebagai provinsi pariwisata. Bagi daerah yang memiliki gunung maupun pantai, akan diolah menjadi wisata alamai. Sedangkan daerah perkotaan, akan menjadi wisata sejarah dan wisata belanja.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement