REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Penulis sekaligus penerbit, Roy Thomas, dipekerjakan oleh pendiri Marvel Comics, Stan Lee pada tahun 1965. Thomas menggantikan Lee sebagai kepala editor Marvel pada 1972 ketika Lee menjadi penerbit. Dua hari sebelum kematian Lee pada Senin (12/11), Thomas menghabiskan Sabtu terakhir (10/11) dengan mengunjungi mantan bosnya dan teman lama.
Ketika Lee pertama kali pindah ke California pada awal 80-an, ia mengundang Thomas dan istrinya ke tempat di mana ia tinggal sebelum Lee membeli rumahnya. Tempat tinggal itu merupakan tempat sewaan di Westside dengan lantai marmer.
Pertemuan terakhir Thomas dengan Lee sudah diatur sejak sepekan sebelumnya. Ia diberitahu bahwa Stan mengatakan ia tidak ingin melihat siapa pun, tetapi ketika mereka menyebutkan nama Thomas, ia berkata, "Saya ingin melihat Roy".
"Saya hanya bersamanya selama setengah jam, kurang dari 48 jam sebelum dia meninggal. Dia di sofa, menghadap ke kolam renang, memiliki pemandangan. Dia berpakaian rapi dan sebagainya. Dia hanya tidak memiliki energi terakhir kali aku melihatnya. Dia tampak lemah, tetapi dia bisa berkeliling ketika dia perlu," ungkap Thomas, dilansir dari laman The Hollywood Reporter, Kamis (15/11).
Thomas melanjutkan, Lee sepertinya senang melihat dirinya. Itu adalah sesuatu yang berbeda dalam hidupnya, beberapa bulan terakhir ketika kondisi kesehatannya gagal. Lee bertanya tentang buku komik Spider-Man yang ia tulis selama 19 tahun. Sampai beberapa tahun yang lalu, Lee mengerjakannya bersama Thomas.
"Kami memiliki salinan buku baru yang baru saja keluar, The Stan Lee Story, yang saya tulis untuk penerbit Taschen. Stan memiliki glaukoma pada tahap ini dalam hidupnya. Kami sedang melihat buku dan berbicara tentang beberapa gambar di dalamnya. Dia bilang ia harus melihat apakah ia bisa memasang kaca pembesarnya dan melihatnya," ujar Thomas.
Untuk buku ini, keduanya menemukan foto orang-orang yang dibicarakannya selama bertahun-tahun. Pada saat melihat buku, Thomas harus meletakkan bantal di kakinya karena buku itu sangat berat, lalu mereka pun membukanya. Itu memberi keduanya kesempatan untuk mendiskusikan beberapa hal.
"Saya pikir ia siap untuk pergi. Tapi dia masih berbicara tentang melakukan lebih banyak cameo. Selama dia memiliki energi untuk itu dan tidak perlu melakukan perjalanan, Stan selalu melakukan beberapa cameo," kata Thomas.