REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla mengatakan, teori ekonomi dunia saat ini mulai berubah seiring dengan berkembangnya revolusi industri 4.0. Hal yang tak kalah penting dari revolusi industri 4.0 ini adalah revolusi entrepreneurship, sehingga mengubah pemahaman ekonomi dunia.
"Banyak teori-teori zaman dulu harus diubah, kalau sebelumnya apabila orang bicara kapitalis, liberal, demokrasi, cenderung ekonominya terbuka, tapi hari ini semua berubah," ujar Jusuf Kalla dalam pidatonya di acara Tempo Economic Briefing, di Hotel Ritz Carlton, Kamis (15/11).
Jusuf Kalla mencontohkan, perubahan sistem perekonomian terjadi pada Amerika Serikat (AS). Sebelumnya, negeri adidaya ini dikenal sebagai negara kapitalis dan liberal, sehingga perekonomiannya cenderung terbuka. Namun, kini dibawah komando Presiden Donald Trump, AS justru menjadi negara yang proteksionis dan mengedepankan moto American First. Bahkan AS telah menerapkan bea masuk tinggi untuk produk-produk Cina sehingga terjadilah perang dagang.
Di sisi lain, Cina yang menganut paham komunis semestinya menerapkan ekonomi tertutup. Namun sebaliknya, perekonomian Cina saat ini justru semakin terbuka. Bahkan, Cina gencar meningkatkan investasi di negara lain.
"Cina yang komunis justru ingin ekonomi liberal, jadi terbalik, yang kapitalis ingin tertutup, yang komunis ingin terbuka," kata Jusuf Kalla.