REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar psikologi politik Universitas Indonesia (UI) Hamdi Muluk menganalisis kampanye Pilpres 2019 yang sudah berlangsung sejak Oktober lalu. Ia menilai kampanye saat ini tak bergairah karena politikus malah meramaikan sensasi ketimbang substansi.
"Kampanye politik kurang bergairah, noise banyak, voice-nya sedikit. Kampanye enggak bermutu," katanya dalam diskusi di kantor Public Opinion and Policy Research (Populi Center) pada Kamis, (15/11).
Baca juga
- Kritik untuk Narasi Kampanye Jokowi dan Prabowo
- Soal Poster 'Raja Jokowi', Hasto: PDIP Diserang
- Politikus PDIP: Sensasi Diperlukan dalam Berkampanye
Dia menilai, tidak ada alternatif kebijakan yang ditawarkan masing-masing pasangan calon, misalnya, kubu petahana atau Jokowi-Ma'ruf, apa gagasan atau program alternatif yang akan dilakukan lima tahun ke depan. Lalu di kubu Prabowo-Sandi, menurut dia, kritik yang dilakukannya harus berdasarkan data dan fakta sehingga kedua kubu seolah-olah tidak ada bedanya.