Kamis 15 Nov 2018 21:11 WIB

Jumlah Pendaki ke Puncak Merbabu Terus Meningkat

Hal ini menyusul dibukanya jalur pendakian pada 1 November lalu

Asap sulfatara keluar dari Gunung Merapi saat difoto dari Sabana 1 Gunung Merbabu, Boyolali, Jawa Tengah, Ahad (27/4).
Foto: Antara/Teresia May
Asap sulfatara keluar dari Gunung Merapi saat difoto dari Sabana 1 Gunung Merbabu, Boyolali, Jawa Tengah, Ahad (27/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Jalur pendakian ke Puncak Merbabu kembali dibuka pada 1 November 2018 lalu. Sejak saat itu jumlah pendaki ke puncak Gunung Merbabu melalui pintu pendakian di Dukuh Genting, Desa Tarubatang, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, terus mengalami peningkatan.

"Aktivitas pendakian ke puncak Merbabu sejak dibuka oleh pihak pengelola Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), pada 1 November 2018 hingga sekarang terus ramai dikunjungi pengunjung," kata Joko Purnomo (32) salah satu petugas sukarelawan Gunung Merbabu, Kamis (15/11).

Menurut Joko Purnomo, jumlah pengunjung pada pekan pertama ada sekitar 300 hingga 400-an pendaki, pekan kedua meningkat mencapai sekitar 600 orang. Namun pekan ini diperkirakan sedikit berkurang menjadi sekitar 500 orang. Hal ini karena dampak mulai turun hujan di kawasan lereng Merbabu.

"Jumlah pengunjung pekan ini diperkirakan berkurang karena sudah mulai ada hujan. Pendaki pekan ini, mencapai 500 orang," kata Joko Purnomo.

Kendati demikian, pihaknya yang tergabung sukarelawan Merbabu di Selo itu, memperkirakan pendaki mencapai puncaknya saat menyambut malam Tahun Baru 2019 bisa mencapai ribuan orang. Seperti pengalaman tahun sebelumnya jumlah pendaki ke puncak Merbabu bisa mencapai 2.000-nan orang.

Bahkan, Gunung Merapi yang rute pendakiannya melalui Desa Lencoh Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali hingga sekarang masih ditutup untuk umum, sehingga mereka akan mengalihkan ke Merbabu.

Ia mengimbau para pendaki agar tetap waspada pada musim hujan saat ini. Sebab cuaca ekstrem kerap terjadi, utamanya di lereng gunung yang tingginya sekitar 3.142 meter di atas permukaan air laut.

Kepala Subag Tata Usaha BTNGMb, Johan Setiawan, sebelumnya mengatakan penutupan sementara jalur pendakian bagi pengunjung di Gunung Merbabu tersebut selama satu bulan, untuk pemelihaan karena jalur pendakian kondisinya cukup parah, licin. dan membahayakan para pendaki.

"Penutupan jalur pendakian Gunung Merbabu karena melihat kondisi jalur yang rusak sehingga dapat membahayakan pengunjung yang ingin melihat pemandangan pegunungan di puncak Merbabu," kata Johan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement