REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muktamar Jakarta atau dikenal dengan kubu Djan Faridz bertekad untuk bersatu atau islah dengan kubu Romahurmuziy. Islah guna menyelamatkan partai itu dari kegagalan memenuhi persyaratan parliamentary threshold (PT).
"Dalam Mukernas III ini akan dibahas soal islah agar PPP kembali bersatu. Tujuan kita ingin menyatukan berkaitan dengan Pemilu 2019 karena memang kita cukup khawatir PPP ini tidak akan lolos PT berdasarkan dari hasil survei yang ada," kata Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muktamar Jakarta Humphrey Djemat saat membuka Mukernas III PPP di DPP PPP, Jalan Talang, Jakarta Pusat, Kamis (15/11).
Menurut dia, bila PPP berhasil disatukan maka akan membawa dampak positif. Bahkan, ia berharap mendapat simpatik konstituen dan dukungan umat sehingga PPP tidak tinggal nama saja di masa mendatang.
"Ini bagian paling penting, dan perlu saudara-saudara ketahui bahwa kepentingan dari PPP kami agar PPP semakin kuat dalam Pemilu 2019 nanti," kata Humphrey.
Ia berharap bersatunya kembali PPP Muktamar Jakarta dengan PPP kubu Romi dapat mendorong caleg-caleg PPP untuk dapat menguatkan partai berlambang kakbah ini. "Kami tidak melihat caleg mana apakah dari kubu Romi atau dari pihak kita. Kita ingin mendorong caleg tersebut berhasil sehingga menguatkan posisi PPP ini," ujarnya.
Ia mengatakan sejak ditunjuk sebagai pelaksana tugas (plt), sudah diupayakan islah, namun belum ada respon positif dari kubu Romahurmuziy. "Harus diakui ada masalah, ada konflik. Ini bukan terjadi satu atau dua bulan, tapi sudah berjalan empat tahun," ujar Humphrey seraya berharap PPP bisa kembali bersatu.
Dalam pembukaan Mukernas, Humphrey menyebutkan ada tiga agenda yang akan dibahas bersama 34 Dewan Pengurus Wilayah (DPW) seluruh Indonesia. Ketiga agenda tersebut adalah mengukuhkan dirinya sebagai ketua umum hingga Mukernas selanjutnya pada 2019, merevitalisasi struktur DPP PPP, dan memutuskan sikap politik terkait pemilihan presiden 2019.
"Dari tiga agenda itu, tujuan kita adalah ingin bersatu lagi dengan PPP yang dipimpin Romahurmuziy berkaitan dengan Pemilu 2019," tutur Humphrey. Humphrey yakin ketiga agenda yang dibahas tersebut mampu menghasilkan keputusan yang bulat.