REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Panitia Asian Games 2018 (Inasgoc) Erick Thohir mengatakan, Indonesia menuju tuan rumah Olimpiade 2032. Menurutnya, kisah sukses di Asian Games bisa menjadi bahan pertimbangan global.
Erick menerangkan, persiapan guna mewujudkan target tersebut bisa dimulai setelah April 2019. Tepatnya setelah pemilihan presiden. Itu termasuk lobi-lobi ke pihak terkait.
"Apakah kejadian atau tidak, itu nanti, tapi paling tidak dengan adanya aset yang kita sudah punya di Asian Games, jadi bahan pertimbangan," kata sosok yang juga menjabat sebagai Ketua Olimpiade Indoenesia (KOI) saat ditemui di acara peluncuran buku Turbulensi Sport di Indonesia di press room Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (15/11).
Erick melanjutkan, pada intinya semua stakeholder harus bersatu dan solid menyelesaikan tugas masing-masing secara maksimal. Tidak boleh ada yang saling menyalahkan.
Sejumlah negara lain, jelas Erick, juga memiliki target serupa. Ia mencontohkan Korea Selatan-Korea Utara ingin menjadikan niatan bersatu dengan mencalonkan diri sebagai tuan rumah Olimpiade 2032. "Kita nggak boleh kalah, masa kalah terus sama Korea," ujarnya dia menegaskan.
Mengenai anggaran, menurut Erick, harus dipersiapkan dengan matang. Jumlahnya empat kali lebih besar dari biaya operasional event sekelas Asian Games. "Kalau nanti pemerintah 2030 atau 2029, nggak tahu siapa presidennya nanti, kalau tidak siap, ya jangan, karena nanti kita dipermalukan," ujar bos Mahaka Media ini.