REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Timnas Indonesia bakal menjalani laga berat melawan tuan rumah Thailand pada laga ketiga Piala AFF 2018 di Stadion Rajamanggala, Bangkok, Thailand, Sabtu (17/11). Demi menjajal tim kuat Asia Tenggara itu, Indonesia membutuhkan persiapan khusus.
Jika pelatih Bima Sakti menyiapkan strategi untuk menghadapi skuat Negeri Gajah Putih ini, kondisi berbeda dilakukan oleh dokter timnas Syarif Alwi. Pria yang akrab dipanggil Papi ini mempunyai tugas ganda. Selain memantau kesehatan fisik pemain, ia juga menyiapkan mental pemain.
"Tidak hanya melawan Thailand. Kami terus melakukan pendekatan personal ke masing-masing pemain. Kami juga terus berusaha memberi pikiran positif yang tidak membebani pemain," kata dokter Syarif Alwi saat dikonfirmasi di Bangkok, Kamis (15/11).
Menghadapi tim sekelas Thailand, kata Syarif, memang harus dipersiapkan secara khusus. Apalagi, pertandingan nanti juga akan menjadi acuan skuat Garuda untuk melangkah ke babak kedua kejuaraan dua tahunan ini. Ketegangan pasti muncul pada diri pemain.
"Dengan memberikan pikiran positif kami harapkan mereka merasa bahwa tanggung jawab, kerja keras, keras, keras, baik dalam latihan, istirahat bisa membantu mendapatkan hasil maksimal," kata pria murah senyum itu.
Timnas Indonesia di bawah pimpinan Bima Sakti datang ke Bangkok dengan modal yang cukup bagus setelah mengalahkan Timor Leste dengan skor 3-1. Bahkan, Evan Dimas dan kawan-kawan datang lebih cepat ke Negeri Gajah Putih.
Meski demikian, pertandingan nanti diprediksi bakal tidak mudah bagi skuat Garuda mengingat Thailand juga sukses mengalahkan Timor Leste dengan skor telak 7-0. Indonesia juga memiliki catatan kurang bagus jika bertanding di Stadion Rajamanggala.
Khusus untuk Piala AFF, Indonesia sedikitnya sudah tiga kali bertemu Thailand di Stadion Rajamanggala yang semuanya berakhir dengan kekalahan. Pertemuan pertama pada tahun 2000 dengan skor akhir 4-1 untuk kemenangan tim tuan rumah.
Pertemuan berikutnya pada semifinal Piala AFF 2008. Saat itu tim Merah Putih juga menyerah dengan skor 1-2. Dan yang terakhir pada final kedua Piala AFF 2016. Indonesia harus menyerah dengan skor 0-2 meski pada final pertama di Stadion Pakansari menang 2-1.
Kondisi tahun ini cukup berbeda. Thailand banyak mengandalkan pemain muda. Di sisi lain, Indonesia masih mengandalkan pemain campuran senior-junior termasuk mengandalkan dua pemain naturalisasi, yaitu Stefano Lilipaly dan Alberto Goncalves.