REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- JAKARTA – Kandidat calon wakil gubernur (Cawagub) DKI Jakarta, Agung Yulianto menyebut persoalan utama Jakarta bukan sebatas banjir maupun macet. Menurut dia, masalah akut yang dialami ibu kota adalah soal pengangguran dan ketimpangan kesejahteraan masyarakat.
“Masalah Jakarta itu unik. Tidak sederhana dan kompleks sebab penduduknya 12 juta jiwa. Orang bilang masalahnya banjir dan macet. Setelah diteliri masalahnya lebih pada pengangguran dan ketimpangan,” kata Agung, Kamis (16/11).
Agung menjelaskan, dibutuhkan kerja yang tak mudah untuk memimpin Jakarta. Masalah riil di masyarakat itu yang harus dicarikan Pemprov DKI ke depan. Belum lagi, soal harga kebutuhan pokok yang dinilai tidak terjangkau oleh warga Jakarta.
Melihat permasalahan yang tengah dihadapi Jakarta, Agung mengatakan, salah satu solusi konkret yang bisa dilakukan ke depan adalah dengan menciptakan wirausaha di tengah masyarakat. “Ini yang harus kita tumbuhkembangkan karena Jakarta adalah smart city, service. Dia melayani semua daerah-daerah di sekelilingnya,” tuturnya.
Dengan diciptakannya pengusaha-pengusaha baru, kata Agung, maka secara otomatis akan meningkatkan pendapatan per kapita warga Jakarta. Selain itu, memberikan peluang lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.
Pemprov DKI Jakarta sejauh ini telah memiliki progam One Kecamatan, One Centre of Entrepreneurship (OKE OCE). Agung menjelaskan, jika dirinya terpilih sebagai Wagub DKI, ia berkomitmen akan mendukung program tersebut.
Tentunya, dengan koordinasi yang baik bersama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Semua visi-misi gubernur dan wakil gubernur harus terus dikonsultasikan. “Saya akan teruskan (OKE OCE), tapi tentunya semua harus ada koordinasi dengan Pak gubernur,” katanya.