REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, pihaknya akan menyiapkan antisipasi bencana banjir jangka pendek dan jangka panjang. Dia menyebut banjir merupakan konsekuensi curah hujan yang tinggi saat ini. "Masalah banjir adalah konsekuensi dari curah hujan yang tinggi yang tidak terserap ke dalam bumi. Karena itu, kita harus menyiapkan antisipasi jangka pendek dan jangka panjang,” kata Anies saat menjadi Inspektur Apel Kesiapan dalam Tanggap Musim Hujan Tahun 2018/2019 di Lapangan Promoter Dirlantas Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (16/11).
Dalam jangka pendek dia mengatakan pihaknya mengantisipasi melalui acara apel yang dilaksanakan pada Jumat pagi tadi. Hal itu dapat menunjukkan kepada warga Jakarta bahwa seluruh bagian dari aparatur negara siap, tanggap, dan mampu untuk menggalang dalam mengantisipasi banjir.
Anies menjelaskan, siaga merupakan persiapan matang dari aparatur negara melalui koordinasi antar lembaga agar dapat melakukan penanganan secara baik. Lalu, tanggap merupakan respons dan gerak cepat agar masalah banjir tidak terakumulatif.
Lalu, galang menjadi konsep kerja sama di lapangan dengan seluruh elemen masyarakat termasuk relawan khususnya dalam menghadapi potensi bencana banjir Jakarta. Anies menuturkan, pihaknya juga mengantisipasi kemacetan untuk menghindari adanya banjir. Oleh sebab itu, rekayasa lalu lintas menurutnya perlu dilakukan dalam upaya mitigasi bencana agar dampak bencana bisa diminimalisir bagi masyarakat.
Berdasarkan data dari Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, terdapat 30 titik rawan genangan di wilayah DKI Jakarta. Yaitu enam titik di Jakarta Barat, 13 titik di Jakarta Selatan, empat titik di Jakarta Pusat, empat titik di Jakarta Timur, dan tiga titik di Jakarta Utara.
Beberapa dinas yang tergabung dalam Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemprov DKI Jakarta juga melakukan koordinasi dalam antisipasi banjir. Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta mengantisipasi lumpur atau sampah di sungai dan got-got sudah dikeruk agar tidak menyumbat saluran air.
Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, menurut Anies juga telah memenyiapkan armada pengangkut sampah terutama yang bersumber dari pintu-pintu air. Lalu, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta berkoordinasi dengan PMI dan Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta, serta BPBD Provinsi DKI Jakarta dalam menyiapkan Posko Bencana dan bantuan kepada warga yang membutuhkan.
"Insya Allah kita semua diberikan kemudahan di dalam menjalankan tugas. Dan insya Allah amanat yang dititipkan kepada kita akan kita bisa tuntaskan dengan sebaik-baiknya. Selamat bertugas,” kata Anies.