Jumat 16 Nov 2018 16:38 WIB

Ada Miliuner Yahudi Austria di Balik Negosiasi Hamas-Israel?

Schlaff disebut sebagai teman Avigdor Leiberman yang mundur dari menteri pertahanan.

Sebuah apartemen hancur akibat roket yang ditembakkan pasukan Palestina di Kota Ashkelon, Selasa (13/11) waktu setempat. Israel dan Palestina bersepakat untuk melakukan gencatan senjata.
Foto: AP
Sebuah apartemen hancur akibat roket yang ditembakkan pasukan Palestina di Kota Ashkelon, Selasa (13/11) waktu setempat. Israel dan Palestina bersepakat untuk melakukan gencatan senjata.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Israel dan Hamas dilaporkan telah menyepakati gencatan senjata menyusul ketegangan yang terjadi baru-baru ini. Mesir menjadi mediator utama untuk menengahi ketegangan.  Namun selain Mesir, media Israel menyebut sosok lain dalam negosiasi itu. Ia adalah Martin Schlaff, seorang miliuner Yahudi Austria.

Seperti dilaporkan Channel 2 dan dilansir Jpost, Schlaff yang juga teman Avigdor Leiberman bertindak sebagai mediator gencatan senjata. Belakangan kesepakatan gencatan ini membuat Leiberman mundur dari jabatan menteri pertahanan.

Namun keterlibatan Schlaff dibantah oleh kantor Leiberman. Sementara kantor perdana menteri menolak berkomentar atas laporan tersebut.

Baca juga, Di Balik Operasi Penyusupan Tentara Israel ke Jalur Gaza.

Schlaff cukup dikenal di Israel dan luar negeri atas keterlibatannya dalam kesepakatan 'bisnis kotor'. Salah satunya yakni pembukaan Casino di Jericho pada 1998.

Leiberman sempat menghadapi gugatan pada akhir dekade lalu karena menerima jutaan shekel dari pebisnis ketika menjabat sebagai anggota Knesset. Salah satunya disebut berasal dari Schlaff.

Laporan tersebut tidak menjelaskan detil apa peran Schlaff dalam mediasi itu. Ketegangan di Jalur Gaza meningkat menyusul aksi penyusupan yang dilakukan aparat Israel ke Jalur Gaza. Aksi penyusupan ini menewaskan seorang komandan Hamas. Satu tentara Israel juga dilaporkan tewas dalam aksi baku tembak.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement