REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas Myanmar sudah tak asing lagi dikancah turnamen Asia. Selama rentang sepuluh tahun antara 1961 dan 1970, Myanmar mendominasi Piala Asia U-19 dan U-20.
Mereka berhasil mencapai final delapan kali dan sukses keluar sebagai juara sebanyak tujuh kali. Pada ajang AFC U-20 pun, Timnas Myanmar berhasil menjadi runner up pada 2002. Selain itu, mereka juga sukses menjadi juara pada tahun 2005 di Indonesia.
Pada turnamen Hassanal Bolkiah, kiprah Timnas Myanmar juga terbilang sangat baik. Pada tahun 2002, mereka berhasil menjadi juara ketiga, 2005-2007 menjadi runner up, 2012 kembali berada di tempat ketiga dan 2014 kemarin mereka berhasil keluar sebagai juara di Brunei Darussalam.
Timnas Myanmar berhasil menjalani pertandingan dengan rekor tak terkalahkan di Brunei. Mereka sukses mengalahkan lawan-lawannya seperti Filipina, Malaysia, Vietnam, Thailand, Laos, Indonesia dan Timor Leste.
Hal tersebut tak lepas dari tangan dingin arsitek dari Jerman, Gerd Friedrich Hors. Kini mereka akan kembali membuktikan kehebatannya pada Piala Asia U-19 di Myanmar. Timnas Myanmar berada di Grup A bersama dengan Thailand, Iran dan Yaman.
Redaktur | : | Didi Purwadi |
Reporter | : | CR02 |