REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sektor pertahanan masih menjadi titik lemah timnas U-19 Indonesia. Evan Dimas dan kawan-kawan terus memperbaiki kelemahan ini sebelum berlaga pada putaran final Piala Asia U-19 di Myanmar pada Oktober mendatang.
Dalam sesi latihan di Lapangan Sutasoma 77 Halim Perdanakusuma, Selasa (9/9) pagi, pelatih Indra Sjafri menerapkan materi latihan yang difokuskan untuk mempersolid lini belakang.
Indra menjelaskan pola latihan ini sengaja diterapkan sebagai simulasi untuk menghadapi Australia, Uzbekistan, dan Uni Emirat Arab yang menjadi lawan di Grup B Piala Asia.
Pasalnya, postur pemain ketiga tim itu lebih tinggi sehingga diyakini akan mengandalkan permainan bola-bola atas baik itu melalui umpan silang ataupun set-piece.
"Latihan seperti ini untuk mengantisipasi itu," ujar Indra seusai memimpin latihan.
Indra membagi para pemain kedalam dua tim untuk menjalani simulasi pertandingan dengan memakai setengah lapangan.
Tim kuning yang berisikan para pemain inti seperti Evan Dimas, Maldini Pali, Hansamu Yama, Muchlis Hadi, dan kiper Ravi Murdianto diinstruksikan untuk bertahan. Sementara tim biru yang bermaterikan para pemain pelapis ditugaskan untuk menyerang.
Saat menjalani materi latihan gim kecil, Indra meminta tim biru menyerang dari lini sayap. Tim kuning ditugaskan melakukan pressing agar pemain lawan tidak bisa melepaskan umpan silang.
Redaktur | : | Didi Purwadi |
Reporter | : | Satria Kartika Yudha |