REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Atmosfer perhelatan Piala Asia U-19 di Myanmar tidak seheboh seperti dibayangkan. Seperti dilaporkan wartawan Rebublika, Satria Kartika Yudha, suasana hambar itu sudah mulai terlihat sejak berada di bandara internasional Yangon, Rabu (8/10).
Di bandara, ternyata ada sama sekali atribut yang berkaitan dengan Piala Asia ataupun ucapan selamat datang kepada tim-tim yang bakal bertanding. Anehnya, spanduk SEA Games 2013 justru yang masih terpampang.
Di berbagai ruas jalan utama juga tidak terlihat spanduk-spanduk Piala Asia. Segala macam atribut mengenai turnamen, hanya ramai dipasang di stadion yang menjadi lokasi pertandingan.
Seorang supir taksi bernama Myo Aung (45), mengaku baru menyadari turnamen Piala Asia segera dimulai pada Kamis (9/10). "Sudah tahu akan ada pertandingan sepak bola. Tapi baru tahu kalau sudah dimulai," kata Myo.
Rendahnya antusisme ini ternyata juga dirasakan Penasehat Teknis Timnas U-19, Rudy Keeltjes. Keeltjes heran mengapa ajang sebesar ini seperti tidak mendapat banyak perhatian dari warga Myanmar.
"Sepi kayak acuh tak acuh. Kalau kita dulu kan di Sidoarjo pas Piala AFF 2013 gaungnya sudah ramai sebelum pertandingan. Mungkin nanti kali ya kalau sudah mulai pertandingan baru terasa," kata Keeltjes ketika berbincang dengan Republika di Lapangan Youth Training Centre, Thuwunna Stadium, Yangon.
Redaktur | : | M Akbar |
Reporter | : | satria kartika yudha |