REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim nasional (timnas) U-19 diprediksi bakal menemukan jalan terjal untuk bisa menembus semifinal Piala Asia 2014 yang tengah digelar di Myanmar. Untuk itu publik Indonesia jangan terlalu menaruh harapan besar kepada Evan Dimas dan kawan-kawan.
''Sulit masuk semi final, walapun ada peluang. Indonesia belakangan ini sulit berprestasi di level Asia,'' kata pengamat sepak bola, Budiarto Shambazy, di Jakarta, Rabu (8/10).
Saat ini pasukan Garuda Jaya telah berada di Myanmar. Anak asuh Indra Sjafri ini dalam empat hari ke depan telah dijadwalkan melakoni laga penyisihan grup B. Di awali dengan laga melawan Uzbekistan pada 10 Oktober 2014, lalu berselang dua hari berikutnya bakal menghadapi Australia. Laga pamungkas pada penyisihan grup adalah menghadapi Uni Emirat Arab.
Budiarto mengatakan, pertemuan pertama dengan Uzbekistan dan dilanjutkan Australia merupakan keuntungan buat Indonesia. Menurut dia, Indonesia setidaknya dapat menahan dua negara tersebut. ''Tahan keduanya, dan menangkan lawan Emirat (UEA),'' kata dia.
Budiarto melihat timnas U-19 sangat berpeluang untuk bisa lolos dari fase grup. Namun dia mengakui Australia dan Uzbekistan bakal menjadi lawan terberat Indonesia.
Bagaimana peluang masuk ke semi final? Budiarto meminta publik realistis untuk menerapkan sebuah target. Timnas sudah memiliki persiapan yang bagus dengan bertandingan di berbagai even. Apalagi mereka sudah memiliki pengalaman bertanding dengan klub sekelas Barcelona dan Real Madrid.
Namun, hal itu tidak dapat dijadikan patokan untuk lolos ke semi final. Untuk itu ia berpesan agar dukungan harus terus diberikan kepada timnas ketika berjuang di Myanmar.
''Kita lihat memang regenerasi sepakbola kita sudah hancur. Sekarang muncul mereka, dan mereka itu generasi bagus dan memiliki cita-cita untuk menggantikan timnas senior. Itu hebat, jangan berikan beban berat, lihat mereka bermain dan dukung,'' ujarnya.
Redaktur | : | M Akbar |
Reporter | : | Wahyu Syahputra |