REPUBLIKA.CO.ID, NAY PYI TAW -- Thailand menghadapi persaingan di pentas Piala Asia U-19 dipastikan tidak dalam kondisi terbaik. Paling tidak hal tersebut diakui secara tidak langsung oleh sang pelatih, Sasom Pobprasert.
Pobprasert mengatakan persiapan timnya untuk turnamen ini sebenarnya tidak berjalan lancar. Padahal dalam fase grup, Thailand bakal menghadapi persaingan berat dengan Iran, Yaman dan tuan rumah Myanmar.
Thailand sendiri akan memulai petualangannya di Piala Asia U-19 ini dengan menjajal kekuatan Iran pada Kamis (9/10).
"Kami memiliki banyak masalah, banyak pemain telah kembali ke klub mereka, dan karena hal itu kami tidak diperbolehkan untuk mengadakan kamp kepelatihan. Kamp kami pun hanya diadakan satu minggu full, setelah itu tidak ada lagi persiapan lebih," keluhnya.
Jika dibanding dengan tim lainnya, Pobprasert mengatakan, persiapan yang telah dilakukan anak asuhnya sangat minim untuk menghadapi kejuaraan Piala Asia U-19 kali ini.
"Myanmar telah memiliki waktu empat tahun untuk mempersiapkan hal ini, tapi kami, Thailand, hanya melakukan empat bulan untuk melakoni ajang kejuaraan remaja Asia ini," katanya.
Di tengah persiapan yang minim, Thailand dipastikan tidak akan bisa tampil dengan kekuatan maksimal untuk laga perdananya melawan Iran. Skuat Gajah Putih junior ini akan kehilangan Pacey Santipharp Channghom yang hingga kini masih dibekap cedera.
Namun pelatih berusia 46 tahun tersebut tetap berharap semoga pemain tersebut akan kembali pada waktunya. ''Saya sangat berharap dia bisa mengisi plot ketika pertandingan penting pada pertandingan kedua melawan tuan rumah Myanmar,'' harapnya.
Redaktur | : | M Akbar |
Reporter | : | CR03 |