REPUBLIKA.CO.ID, YANGON - Sebagai pelatih, Indra Sjafri memasang badan atas kegagalan tim nasional Indonesia U-19 di Piala Asia U-19. Indra menegaskan siap bertanggung jawab dalam bentuk apapun, termasuk jika harus dilengserkan dari kursi kepelatihan.
“Saya orang yang paling bertanggung jawab. Dan saya sangat siap melakukannya dalam bentuk apapun,” kata Indra kepada wartawan di Yangon, Ahad (12/10).
Dua kekalahan beruntun melawan Uzbekistan dan Australia memastikan langkah Indonesia terhenti di fase grup. Itu artinya, Indonesia tidak bisa memenuhi targetnya melaju ke semifinal untuk meraih tiket Piala Dunia U-20.
Indra menyadari bahwa ini bukan hasil yang diharapkan. Sebab, lolos ke Piala Dunia bukan hanya cita-cita timnya, tapi juga cita-cita semua rakyat Indonesia.
“Untuk masalah dipecat atau tidak dipecat, itu adalah risiko profesi. Kami sudah berusaha keras, tapi kita tidak boleh lupa bahwa takdir berada di tangan Tuhan,” kata Indra.
Ketua Badan Tim Nasional (BTN) La Nyalla Mahmud Matalitti belum membuat rencana apapun terkait timnas Indonesia U-19 ini baik dari sisi pemain maupun staf pelatih. BTN hanya berharap agar timnas U-19 bisa tetap fokus menunaikan tugasnya untuk menjalani pertandingan terakhir melawan Uni Emirat Arab (UEA).
"Biarkan tim tetap menjalani tahapan turnamen yang masih harus diselesaikan. Jangan bebani mereka dengan apapun karena masih ada UEA yang harus dihadapi di laga terakhir," kata La Nyalla.
La Nyalla merasa PSSI dan BTN juga menjadi pihak yang patut bertanggung jawab atas kegagalan timnas U-19 karena tidak bisa mencapai target. “Maaf jika kami mengecewakan seluruh pecinta sepak bola di Tanah Air," ujarnya.
Redaktur | : | Israr Itah |
Reporter | : | Satria Kartika Yudha |