REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Pelatih Timnas U-19 Qatar, Felix Sanchez Bas, memuji penampilan anak-anak asuhannya untuk mengatasi tekanan yang dibuat oleh fans tuan rumah Myanmar dalam kemenangan yang mengharuskan perpanjangan waktu dengan skor akhir 2-3 di babak semifinal Piala Asia U-19 2014.
Meskipun memimpin pada babak pertama lewat Almoez Ali, namun memasuki babak kedua di dua menit awal, Qatar harus rela gawangnya dirobek oleh Aung Thu pada menit ke-62. Kemudian giliran Nyein Chan Aung memperpanjang nafas tuan rumah untuk melangkah ke partai Final.
Sementara itu, Myanmar bergerak menjadi sebuah kerumunan fans yang sangat bergairah dan terus bernyanyi untuk timnas U-19 mereka. Tetapi di sisi lain, pelatih asal Spanyol, Felix Sanchez, mampu mengembangkan dan membakar semangat para pemain.
Alhasil, di menit ke-75, Akram Afif mampu memukau dengan tendangan bebas jarak jauhnya untuk mengikat skor dengan hasil imbang 2-2. Perpanjangan waktu pun dilangsungkan.
Memasuki babak awal perpanjangan waktu, pendukung Qatar mendapati sorak riuh gembira setelah pemain bertahan Serigne Abdou mencetak gol pemenang dan berhasil menguci kemenangan atas tuan rumah Myanmar dengan skor akhir 2-3 pada Senin (20/10).
"Saya sangat bangga melawan tim yang baik dalam lingkungan yang besar untuk sepak bola," ungkap Sanchez Bas, seperti dilansir laman resmi AFC, Selasa (21/10).
"Bermian di stadion penuh ini adalah pengalaman hebat bagi para pemain dan fakta bahwa mereka tetap memiliki rasa percaya diri dan mampu bangkit dari ketinggalan kredit dua gol atas tuan rumah. Ini membuat saya merasa sangata puas terhadap penampilan mereka," sebutnya.
Redaktur | : | Didi Purwadi |
Reporter | : | CR03 |