Pemain timnas Indonesia U19 .
Laporan langsung wartawan Republika Online, Satria Kartika Yudha dari Yangon, Myanmar
YANGON -- Kekalahan 0-1 atas Australia begitu memukul skuat Timnas U-19 Indonesia. Persiapan panjang yang dilakukan hampir setahun berakhir sia-sia. Indonesia dipastikan tersingkir dari fase grup Piala Asia U-19 setelah menelan dua kekalahan beruntun, meskipun masih memiliki satu pertandingan tersisa.
Selepas peluit panjang dibunyikan wasit, Evan Dimas dan kawan-kawan tak kuasa menahan kesedihannya. Tim pelatih, termasuk pelatih Indra Sjafri harus masuk ke lapangan untuk menyemangati pemain yang menangis atas kegagalan ini.
Para suporter Indonesia yang datang mendukung langsung perjuangan Indonesia, ikut merasakan kesedihan pemain. Sekitar 50 suporter pun sengaja menunggu para pemain keluar stadion untuk memberikan semangat.
Dengan mengenakan atribut serba merah, mereka kompak meneriakkan yel-yel ketika para pemain keluar dari stadion menuju bus. “Garuda jangan sedih, garuda jangan sedih,” begitulah nyanyian para suporter untuk menghibur hati para pemain.
Dari dalam bus, sebagian pemain menoleh ke arah para suporter dengan tatapan kosong. Dari raut wajahnya, para pemain jelas tampak terpukul atas kegagalan ini. Mata mereka sembleb dan berjalan keluar stadion menuju bus dengan menundukkan kepala.
“Kami tetap bangga walaupun timnas U-19 kalah. Biar bagaimana pun, mereka sudah melakukan yang terbaik dan sudah banyak melakukan pengorabanan,” kata Fajar, salah satu suporter asal Gresik.